Drama Korea – Sinopsis Mine Episode 10 Part 2, Lihat full rekap ditawarkan pada link di tulisan yang ini. Sedangkan belahan pertama bisa baca Episode Sebelumnya ada disini.
Seohyun terdiam. Ingat pembicaraannya dengan Suzy Choi. Saat saya mengadakan ekspo solo pertama di Havana, seorang pengumpul berbelanja lukisanku dengan harga mahal dikala saya nggak terkenal. Itulah titik awalku dipahami banyak orang. Kamu pikir saya nggak tahu kau orangnya?
Orang itu merupakan Seohyun. Hanya itu yang dapat kulakukan untukmu. Dan hal termudah yang dapat kulakukan…dengan sesuatu yang kumiliki. Suzy Choi tersenyum. Daripada melarikan diri, kau menegaskan merubah suasana di sini secara perlahan. Itu keren. Sangat merefleksikan dirimu. Aku cuma mau kau bahagia. Kata Seohyun. Suzy Choi menahan tangan Seohyun yang mau pergi. Apa itu saja?
Mari melukis satu sama lain…seperti dahulu. Ajak Suzy Choi. Kamu…adalah lukisanku. Suzy Choi mulai melukis sedang Seohyun cuma diam. Kanvasnya kosong. Merindukanmu sudah menjadi keseharianku. Terima kasih. Untuk selama sisa hidupku, saya akan terus merindukan ingatan itu.
Pak Kim menyaksikan Seohyun duduk sendirian dan menghampirinya. Mau kusiapkan teh, Bu? Tawarnya. Apakah Suhyuk…terlihat senang dengan Yuyeon? Tanya Seohyun. Ya, beliau terlihat bahagia. Jawab pak Kim sambil tersenyum.
Seohyun tersenyum. Dia senang rupanya. Yang penting beliau bahagia. Pergilah. Aku akan masuk sebentar lagi. Jangan biarkan semua orang kemari. Pak Kim mengiyakan kemudian pergi.
Seohyun nangis setelahnya. Nyesek. Ia berupaya untuk menahan mudah-mudahan nggak mengeluarkan bunyi namun pada alhasil tangisnya pecah.
Sekretaris Ji Young melapor. Kwak Hyeondong sedang dirawat di panti perawatan di tempat Gayang-dong. Bagaimana kondisinya? Tanya Ji Young. Dia koma, Pak. Jawab sekretaris.
Ji Young mengaku ingin menyimpan duit pajak untuk menolong duafa menyerupai mereka. Kenapa ada yang nggak suka? Aku kasihan dengan mereka. Kakak-beradik itu terlilit utang. Karena pernah tercatat mencuri, mereka niscaya sukar sanggup kerja. Makanya saya menolong mereka.
Bagaimana kau mengenal mereka? Tanya sekretarisnya. Kenapa hingga mau menolong begini? Ji Young nggak menyukainya. Kenapa kau ingin tahu? Ia kemudian minta maaf. Ji Young menyuruhnya pergi.
Hiso nelpon. Besok sidang akan dimulai. Mungkin kau ingin tahu. Padahal kau tahu saya menyewa Pengacara Hwang Bo-in, namun kenapa kau nggak tanya alasannya?
Ji Young mengaku menanti Hiso memberitahunya. Hiso melanjutkan. Pelapor dari orang dalam senantiasa mengerikan. Ini dapat menjadi salah satu cara terbaik menangkap pencuri. Rekrut saja mantan pencuri selaku penjaga. Pengacara yang paling tahu kehabisan Grup Hyowon mesti menjadi pembela kita. Supaya bisa menghentikan kebocoran skandal dari sumber nggak terduga sebab kita nggak tahu akan bocor dari mana. Percayalah kepadaku.
Ji Young mengiyakan. Aku percaya.
Hiso ternyata sedang ada di taman. Hajun sedang makan es krim dan duduk di bangku taman. Hiso menghampirinya. Enak? Tanya Hiso. Hajun menjawabnya dengan anggukan kemudian lanjut makan.
Seseorang datang. Hiso menyapanya dan lelaki itu juga menyapa balik. Hiso kemudian nyuruh Hajun untuk menyapa lelaki itu. Dia wartawan yang sudah menulis banyak postingan di surat kabar. Hajun melakukannya dan memperkenalkan diri.
Pantas Hiso berupaya keras melindungimu dengan baik. Kamu sungguh-sungguh tampan. Puji wartawan itu. Hiso membenarkan. Tentu saja. Dia anakku.
Di kantor Ji Young teringat apa yang dibilang Hiso. Ini perang antara ibu kandung dan ibu yang membesarkan. Kata Hiso. Aku yang mau mengurusnya. Kamu jangan ikut campur. Wanita itu mengawali permainan yang nggak bisa dimenangkannya. Kenapa beliau mau mengambil Hajun sekarang.
Faktanya, saya ayah kandung Hajun, dan beliau meninggalkan Hajun di sini. Kata Ji Young. Hiso menanyakan fakta lainnya. Kita tinggal menyangkal semua ucapan perempuan itu. Seperti katamu, beliau nggak punya bukti. Aku cukup menyangkal semuanya.
Kalo beliau bilang keluarga kita merekrutnya selaku guru les, apa yang mau kau katakan? Tanya Ji Young. Hiso menjawabnya dengan tenang. Aku akan menyangkalnya. Apa hak asuh akan jatuh terhadap ayah yang amoral? Terlebih, saya ibu tirinya. Sebagai menantu dalam keluargamu, saya bisa membolak-balik kebohongan menjadi kebenaran. Nggak akan kubiarkan perempuan itu merebut anakku.
Hiso mengakhiri wawancaranya. Aku akan secepatnya maju ke pengadilan. Tolong tekankan bahwa saya berupaya sekuat tenaga untuk jadi ibunya Hajun. Jangan menulis skandal lainnya. Kamu mesti melindungi Hajun. Pinta Hiso.
Wartawan itu mengiyakan. Aku berjanji kepadamu. Hiso melanjutkan. Selain itu…aku akan kembali bermain film. Aku juga akan kembali bermain drama. Benarkah? Tanya wartawan itu. Rilis juga gunjingan bahwa saya kembali.
Berita permintaan lebih besar sehingga beritamu sanggup terlupakan. Pikir wartawan itu. Hiso berpikir lain. Kedua gunjingan akan menghasilkan sinergi. Dunia akan sibuk…membahas Grup Hyowon dan kembalinya Seo Hiso. Itu niscaya akan terjadi.
Hiso kemudian bangun menghampiri Hajun yang menjinjing dua es krim di tangannya dan satu di mulutnya. Apa ibu menyulitkanmu? Tanyanya sambil mengambil 2 es krim di tangan Hajun.
Jinhee tiba ke tempat suster Emma dan mengetuk pintunya. Suster Emma membukakan. Kamu siapa? Tanyanya. Aku sudah meneleponmu tiga kali. Keluh Jinhee. Aku Han Jinhee.
Sudah kubilang saya nggak ada waktu. Ungkit Suster Emma. Nggak bisa. Aku mesti berkonsultasi. Ayahku sudah siuman. Dia niscaya akan menganalisa kondisiku. Kalo nggak ada waktu sama sekali, kau bisa menandatangani surat yang menyatakan saya sudah kemari. Paksa Jinhee.
Kenapa kau kemari? Tanya suster Emma. Kamu sebaiknya ke psikiater. Jinhee nggak bisa. Itu akan menghasilkan dilema nanti. Kemampuan berbisnisku mesti diakui jajaran direksi, dan banyak yang mesti kulakukan.
Orang sepertimu nggak boleh memimpin dalam suatu perusahaan. Tekan suster Emma. Astaga. Keluh Jinhee. Bicaramu kelewatan. Kamu nggak mengenalku.
Aku bisa menganggap semua tentangmu. Kata suster Emma. Kamu kasar, arogan, dan nggak berempati. Kamu keras kepala! Kamu juga memandang rendah orang. Bagaimana perusahaan bisa berhasil dikala dipimpin orang sepertimu? Meski perusahaannya sukses, para pegawainya niscaya akan mati sengsara!bCoba lihat dirimu secara objektif dan introspeksi. Pekerjaanku ini…mementingkan orang-orang lemah yang diperlakukan nggak adil dan nggak mendapat apa pun walau sudah melakukan pekerjaan keras. Orang-orang arogan dan bergairah sepertimu yang mendapat kekayaan tanpa berupaya sedikit pun cuma cukup terus lewat jalan yang kalian pilih saja. Aku nggak peduli kalo kalian masuk neraka!
Suster Emma masuk dan menutup pintu. Semua orang di dunia ini sama derajatnya di mata Tuhan. Orang-orang sepertimu mesti jatuh ke jurang terdalam untuk menimba ilmu apa itu kerendahan hati! Pikirkan sudah berapa orang yang kau lukai dan kau sakiti hatinya akhir perbuatanmu. Kamu mesti fikirkan bagaimana caramu menebus semua dosa-dosamu.
Jinhee beneran nggak bisa apa-apa. Apa yang suster Emma katakan ngena banget. Dia nangis di sebelah pintu. Nyesek. Suster Emma keluar dan menghampirinya.
Jinho dikunciin di ruang bawah tanah. Dia teriak-teriak minta dibukain. Nggak ada yang mendengarkannya.
Jinhee sudah lebih tenang. Suster Emma membawanya ke ruang tamu. Jinhee duduk duluan. Ia bahkan merasa nggak tenteram dan kembali bangun dikala lihat suster Emma cuma berdiri.
Suster Emma menyuruhnya duduk. Sebenarnya, ini waktuku berdoa. Kamu bisa membisu di sini, dan menenangkan diri, kemudian pulanglah. Jinhee mengiyakan dan berterima kasih. Suster Emma kemudian meninggalkannya. Jinhee melihat-lihat sekitar dan menerima foto suster Emma semasa masih muda.
Dokter yang dibawa Jungdo mengamati Nodeok. Kita nggak bisa tahu umurnya sebab beliau sudah dewasa. Aku dokter hewan, bukan jago burung. Kata dokter.
Kamu jago anjing dan kucing, bukan? Tanya Jungdo. Ibu jadi memarahi Jungdo. Bukankah kusuruh mengundang jago burung? Aku jago anjing. Kata dokter. Ibu kembali memarahi Jungdo. Aku minta jago burung. Kenapa kau bisa salah? Burung. Anjing. Kenapa nggak bisa membedakan itu? Kamu tuli?
Ibu bilang “anjing” kemarin. Kata Jungdo mengingatkan. Astaga. Kau sungguh berotak burung. Maki ibu. Aku nggak memelihara anjing. Untuk apa saya mengundang dokter binatang khusus anjing?
Aku pikir kau membutuhkannya untuk hal lain. Kata Jungdo. Ia merasa nggak yummy pada dokter dan bilang akan menelponnya nanti. Dokter pamit. Setelah dokter pergi, Jungdo jembali bicara pada ibu. Selain itu, Bu. Mana ada dokter binatang khusus burung di dunia ini.
Ih ibu kesal jadinya. Pantas kau terus berantem dengan Jinhee. Jungdo juga sama kesalnya sama ibu. Jinhee ternyata sama persis denganmu. Nggak bisa berempati dan arogan. Ibu marah. Apa? Kau berani menyampaikan itu terhadap ibu mertuamu? Jungdo nggak mau kalah. Apa kau bisa mencemooh menantumu berotak burung? Itu sebab saya frustrasi.bkekuh ibu. Apa saya senantiasa berkata sembarangan? Mari lihat bagaimana beliau berbagi ekornya. Nodeok, kembangkanlah ekormu.
Ibu mengklaim kalo itu nggak akan mempan. Ia menampilkan cara yang bergotong-royong namun Nodeok tetap nggak mau berbagi ekornya.
Datang ambulans. Keduanya termangu melihatnya.
Suhyuk tiba menemui Seohyun. Kenapa ingin menemuiku? Tanya Suhyuk. Kudengar ibu kandungmu sungguh menggemari kebun ini. Aku…nggak akan pernah tahu bagaimana caranya menjadi ibu. Namun… laris belum pernah menanyakan apa yang membuatmu senang dan apa yang kau kehendaki dengan hidupmu. Walau saya terlambat, saya mau tahu sekarang. Bagaimana caranya mudah-mudahan kau bahagia?
Kenapa kau peduli? Tanya Suhyuk nggak acuh. Beri tahu aku. Desak Seohyun. Butuh keberanian besar untukku bertanya. Berikanlah aku…kesempatan menjadi ibumu sekali saja. Apa kau sungguh tak terpikat menjadi pewaris Grup Hyowon?
Eobseo. Jawab Suhyuk. Seohyun menanyakan alasannya. Saat masih kecil, saya bertamasya bareng ibuku ke Laut Aegean. Saat kembali, Ibu meninggalkanku. Begitulah saya menyadari… dikala mendapat sesuatu, saya mesti kehilangan hal lain. Dan aku…harus mengeluarkan duit lebih besar ketimbang orang lain. Aku akan melukai banyak orang dan mengeluarkan duit lebih besar. Aku nggak ingin melakukannya. Mendapatkan Grup Hyowon…berarti saya mesti mengeluarkan duit lebih besar lagi. Aku bahkan akan melukai orang yang kucinta dan nggak pernah menemuinya lagi. Apa gunanya semua kekayaan itu?
Kamu percaya nggak akan menyesal? Tanya Seohyun. Suhyuk menjawab mantap. Ya. Seohyun mengiyakan.
Hajun sedang bareng Hiso. Kerduanya rebahan. Ibu berbelanja tempat ini dengan duit hasil debut selaku pemain film utama. Kata Hiso. Ini Querencia. Setiap mengalami kesulitan, ibu menerima ketentraman di sini. Ibu kemari setiap ingin menangis.
Keduanya saling menatap. Kapan Ibu ingin menangis? Tanya Hajun. Saat terjadi sesuatu yang melukai hati…secara tiba-tiba? Hajun membenarkan. Aku juga ingin menangis dikala mengalami itu.
Kamu pernah menangis diam-diam? Tanya Hiso. Aku tidak ingin menceritakannya. Kata Hajun. Kenapa? Tanya Hiso. Bila mendengar jawabanku, Ibu niscaya akan kemari, dan menangis lagi. Apa kau menimbang-nimbang sesuatu yang dapat melukai hati ibu? Hajun mengiyakan.
Hajun, Kamu bisa menceritakan apa pun terhadap ibu. Ibu boleh menangis sedikit. Ibu sudah dewasa, jadi, sehabis menangis niscaya bisa tersenyum lagi. Ibu nggak mau ada rahasia apa pun di antara kita.
Hajun mengiyakan. Aku nggak akan merahasiakannya. Keduanya saling berjanji dengan menautkan jari kelingking masing-masing. Namun, saya nggak ingin menceritakannya sekarang.
Hiso mengiyakan. Kamu tetap mesti dongeng nanti. Untuk merayakan perjanjian kita hari ini, ibu akan memberitahumu rencana yang belum dikenali siapa pun. Ibu akan kembali menjadi aktris. Apa kau setuju?
Hajun mengiyakan. Dia merasa sungguh senang. Itu keren sekali! Ibu akan timbul di TV? Hiso mengiyakan. Menurutku, Ibu merupakan perempuan yang tercantik sedunia.
Hiso membelai tampang Hajun. Ibu ingin menjadi seorang ibu yang membanggakan bagimu. Selain itu…kamu mesti berani menghadapi apa pun di kemudian hari. Walau ibu akan senantiasa melindungimu, kau nggak boleh takut kalo ada seseorang…yang menawan tanganmu hingga kita terpisah jauh, ya? Kamu anak ibu yang paling keren dan paling berani sedunia.
Hajun mengiyakan. Aku nggak akan takut. Hiso kemudian meluk Hajun.
Sidang pertama selesai. Wartawan mewawancarai pengacara Hyejin. Ia menegaskan kalo penggugat merupakan ibu kandungnya. Kami sudah menampilkan hasil tes DNA hari ini.
Pengacaranya Hiso melihatnya sinis.
Ayah yang sudah sadar duduk di bangku roda. Seohyun tiba menjenguknya. Maafkan aku, Ayah. Jangan membaca dan menyaksikan gunjingan untuk sementara. Ayah mesti kembali sehat. Selain itu… . Tentang Suhyuk… . Dia nggak mau menuruti keputusanmu. Dia juga sudah membatalkan pertunangan dengan putri Yeongwon. Dia punya perempuan lain yang dicintai. Ayah. Aku ingin…menghormati keputusan Suhyuk.
Ayah minta dipanggilkan Ji Young. Seohyun meminta mudah-mudahan ayah jangan melakukannya. Bukan dilema anak kandung atau tiri. Orang menyerupai beliau tidak sebaiknya mengambil alih posisimu.
Ayah tetap meminta dipanggilkan Ji Young. Hanya beliau yang tersisa. Seohyun berpikir lain. Lebih baik beri potensi terhadap Jinho. Seohyun bahkan hingga memohon namun keputusan ayah nggak berubah. Seohyun pun pergi dari sana.
Bersambung…