Drama Korea – Sinopsis Mine Episode 10 Part 3, Untuk mengenali recap-recap lengkap eksklusif saja cek di tulisan yang ini. Apabila ingin baca part keduanya dari Episode Sebelumnya ada disini.
Lah Jinho sendiri sedang direhabilitasi. Lagi nggambar bareng yang lain. Ih lucu banget. Dia manggil dokternya. Aku nggak sanggup berada di sini. Aku Han Jinho dari Grup Hyowon. Perusahaanku sedang krisis. Adikku menghasilkan urusan sekarang. Kamu tahu aku, bukan? Apa tidak ada yang menyaksikan berita?
Yang duduk di sebelah Jinho ngasih tahu kalo beliau Scofield dan beliau yaju gimana caranya keluar dari sana. Dokter mendekat. Mereka semua ketergantungan minuman kronis. Mereka nggak peduli berita. Tolong membisu saja.
Hadeuh, Jinho dah stres banget kayaknya. Aku sanggup mati kalo terus di sini. Dokter mendekat. Pernah ada yang meninggal alasannya keracunan minuman, tetapi nggak pernah ada yang meninggal alasannya dirawat dalam sepuluh tahun ini.
Aku mungkin korban pertama di sini. Kata Jinho. Dokter membantah. “Kamu nggak akan mati kalo bertekad untuk hidup.” Kamu nggak akan mati. Nggak akan.
Ji Young membaca berkas pengacara Hyejin. Seohyun nelpon dan ngasih tahu kalo ayah barusan memanggilnya. Kamu mesti secepatnya kemari. Ji Young mengiyakan.
Habis nelpon Ji Young, Seohyun kemudian nelpon pengacara Choi dan mengajaknya ketemu.
Ji Young mau ke tempat tinggal sakit. Sebelum masuk mobil, sekretarisnya nelpon. Suhyuk akan secara resmi menginformasikan dewan direksi bahwa beliau menolak menjabat. Sepertinya Direktur Han sudah mendengar ini. Ji Young mengiyakan kemudian pergi.
Di rumah sakit Seohyun bicara dengan pengacara Choi. Ayah mengundang Han Ji Young. Direktur Han membatalkan wasiat yang sudah dibacakan kemarin. Kata pengacara Choi. Ayah kelihatannya menentukan Han Ji Young. Pikir Seohyun. Ini nggak terduga. Kenapa beliau tiba-tiba menentukan begitu? Kita mesti kerjakan planning cadangan. Pengacara Choi mengangguk. Aku akan bersiap.
Ayah masih duduk di kursi rodanya. Teringat masa kemudian di saat bareng Seolhwa. Keduanya berlangsung bersama. Orabeoni, apa kau menggemari Mija? Ayah mengiyakan. Bisa kenalkan saya dengannya?
Seolhwa bingung. Bagaimana ini? Mija sudah bertunangan dengan seseorang. Selain itu, Mija juga mengandung bayi dari tunangannya itu.
Ayah duka ingat itu. Ji Young masuk. Ia memberi hormat kemudian berlutut di depan ayah dengan memasang muka sedih. Aboeji. Syukurlah aboeji sudah siuman. Aboeji. Aku nggak pernah sekali pun memandangmu selaku ayah tiriku. Aku nggak punya siapa pun. Ibu kandungku meninggalkanku seumpama itu. Kalo kau pergi begitu saja, saya akan hidup sendirian. Aboeji. Kumohon…hiduplah untukku selama mungkin.
Ayah membelai rambut Ji Young. Maafkan aku. Ji Young nangis di pangkuan ayah.
Setelah bicara dengan ayah, Ji Young keluar dan jalan biasa aja kayak nggak ada yang terjadi.
Sementara itu di dalam ayah teringat apa yang disampaikan Seolhwa padanya. Kamu mesti merawatnya hingga akhir. Dia merupakan anak yang malang.
Dan apa yang Ji Young katakan semasa ayah belum sakit. Aku tahu. Ayah nggak akan pernah memilihku…dalam suasana apa pun. Seberapa anggun saya bekerja, saya nggak akan sanggup mewarisi Hyowon alasannya saya nggak mempunyai darahmu. Aku nggak punya ambisi.
Benarkah beliau anakmu? Tanya ayah. Ji Young membenarkan. Apa saya cuma perlu memperoleh anakmu di keluarga ini? Tanya ayah lagi. Ji Young mengiyakan.
Aku…akan memperoleh anakmu selaku keluarga. Besarkan beliau dengan baik. Jangan membesarkan beliau seumpama saya membesarkanmu. Pinta ayah. Ji Yiung mengiyakan. Aku nggak akan melakukan itu. Dia merupakan anak kandungku. Kamu juga anakku. Tegas ayah. Aku tahu…aku bukan anakmu.
Ibu terkejut tahu Jinho dikirim ke Pusat rehabilitasi minuman sama Seohyun. Pak Jinho menamparku kemarin. Kata Kepala Joo ngasih tahu. Ibu kian terkejut lagi. Apa? Demi menghukumnya alasannya menamparmu, Seohyun mengirimnya ke sana? Tanya ibu nggak habis pikir.
Pak Jinho menjadi sering banyak minum di ruangan bawah tanah Direktur Han. Sesuai perintah Bu Jung, kami mencampakkan minuman di sana dan merapikannya seumpama semula. Ibu kian kesal dengar itu. Apa katamu? Maksudmu, semua dinding sudah kembali dipasang foto-foto Kim Mija, begitu? Yang benar saja. Aku sanggup gila alasannya ini! Kenapa hidupku seumpama ini?
Mau kupanggilkan Jinhee mudah-mudahan sanggup perang roti krim bersama? Tawar kepala Joo. Ibu eksklusif membentaknya. Diam kamu!
Seohyun duduk bareng Hiso di ruang makan. Ada sesuatu yang belum kukatakan, Hisoo.
Han Ji Young…bukan anak kandung Ayah. Mendiang ibu kandung Ji Young, sekaligus pengasuhnya, mulai berpacaran dengan Ayah di saat sudah mengandung Ji Young. Maaf saya nggak memberitahumu.
Apa Ibu juga tahu? Tanya Hiso. Seohyun membantah. Aku dan Ayah saja yang tahu. Hiso miris dengarnya. Ternyata alasannya itu…dia nggak sanggup menjadi pewaris.
Han Ji Young dan Ayah…memiliki korelasi yang rumit. Walau Ayah mengasihi perempuan itu, Ayah tetap nggak sanggup menyayangi anak yang dilahirkan perempuan itu dari lelaki lain. Lanjut Seohyun.
Seorang romantis yang setengah hati. Kata Hiso. Takdir Han Ji Young ternyata menyedihkan. Sayangnya saya nggak sanggup bersimpati. Makanya kau mesti menang…dalam sidang kali ini. Kamu sanggup melakukan apa pun. Aku akan mendukungmu. Hiso berterima kasih. Aku nggak takut alasannya kau memihakku.
Para wartawan menyerbu para pengacara setelah menghadi sidang. Krtrka menanyakan kapan Hiso menghadiri sidang?
Ji Young sedang di jalan. Sekretaris nya nelpon. Sepertinya nggak ada yang menjelekkan reputasimu dan perusahaan. Mendengar itu menghasilkan Ji Young merasa lega.
Para pengacara memyatakan kalo baik Hyejin maupun Hiso akan tiba dalam persidangan selanjutnya.
Di wilayah masing-masing keduanya tengah bersiap. Di depan pintu pengadilan keduanya berjumpa dan saling memandang tajam.
Sidang dimulai secepatnya setelah hakim hadir. Penggugat, kami ingin mendengar argumentasi Anda mengajukan permintaan ini. Kata hakim. Pengacara Hyejin bangkit. Ini sebenarnya bukan kasus yang rumit. Klien saya melahirkan putra dan merawatnya selama 18 bulan, tetapi Pak Han Ji Young merebutnya paksa. Klien saya cuma ingin anaknya kembali.
Pengacara Hiso ikut bangkit. Selama enam tahun, Nona Lee Hyejin nggak tiba mencari anaknya kembali. Setelah selama itu, kenapa beliau timbul dan ingin anaknya kembali dengan menggugat? Ini sungguh nggak sanggup dimengerti. Anak tersebut bertumbuh besar secara normal. Kita mesti memperhatikan kebingungan yang mau timbul alasannya pergeseran lingkungan anak delapan tahun ini.
Pengacara Hyejin menyela. Ibu kandungnya, Nona Lee, yang melahirkan jiwa, raga, serta akarnya selama satu setengah tahun. Ia menampilkan suatu buku dan menyerahkannya pada hakim. Ini buku bayi yang ditulis Nona Lee satu setengah tahun usai kelahirannya. Dia menulis semua proses yang beliau alami sejak anak tersebut lahir, merangkak, tengkurap, serta makan pertama kali.
Hakim membukanya dan membacanya sekilas. Untuk bayi kecilku, foto USG usia 16 pekan. Hakim mengundang Hyejin dan menanyakan apa ada yang ingin ia katakan?
Hyejin pun bangkit. Setelah saya…melahirkan anak saya, saya membesarkannya sendiri selama satu setengah tahun. Selama itu, saya nggak sanggup mengontak ayah dari anak saya. Tiba-tiba anak saya sakit parah…sehingga saya sungguh ketakutan. Jadi, saya bergegas dengan [email protected]@ng kaki dan mengetuk gerbang besi Wastu Hyowon yang gagah itu. Namun, pintu tersebut nggak terbuka, dan mereka mengirim kami ke wilayah lain. Pada akhirnya, saya mesti meninggalkan anak saya di sana.
Adakah peristiwa khusus dewasa ini sehingga menghasilkan Anda ingin anak Anda kembali? Tanya hakim. Hyejin pun melanjutkan ceritanya. Pintu gerbang Hyowon kembali terbuka untuk saya. Ayah dari anak saya, Han Ji Young, membiarkan saya kembali ke sana.
Ayah dari anak tersebut memberi Anda izin eksklusif untuk masuk? Tanya sang pengacara. Hyejin membenarkan. Saya diterima di sana selaku guru les anak tersebut. Nggak cuma itu. Dia menghasilkan saya yang masih hidup dianggap sudah mati. Dia menghasilkan anak saya yakin bahwa saya, ibu kandungnya, sudah mati. Bagaimana sanggup saya biarkan anak saya dibesarkan oleh lelaki seumpama itu? Han Ji Young nggak berhak menjadi ayahnya!
Kenapa beliau merekrut Anda selaku guru les enam tahun kemudian usai menghasilkan Anda dianggap sudah mati? Tanya pengacara.
Hyejin ingat pembicaraannya dengan Ji Young kala itu. Kamu yang melahirkan Hajun. Hiso yang membesarkan. Aku ingin kalian gotong royong membesarkan Hajun. Dengan begitu, anakku sanggup menjadi sempurna.
Hyejin pun mengungkapkan apa yang Ji Young katakan itu. Dia bilang anak saya sanggup menjadi tepat kalo saya dan istrinya membesarkannya bersama-sama.
Mata Hiso berkaca-kaca. Jangan bersimpati kepadanya. Kita akan kerjakan sesuai rencana. Bisik Pengacara Hiso.
Benarkah yang dibilang Nona Lee Hye-jin, Bu Seo Hiso? Tanya Hakim. Ji Young santai. Seperti yang sudah ia dan Hiso perkirakan. Kalo beliau bilang keluarga kita merekrutnya selaku guru les, apa yang mau kau katakan? Tanya Ji Young. Aku akan menyangkalnya. Jawab Hiso. Seperti katamu, beliau nggak punya bukti. Kita tinggal menyangkal semua ucapan perempuan itu. Aku cukup menyangkal semuanya.
Hakim kembali mengundang Hiso dan membuyarkan lamunannya. Beda dengan rencana, Hiso malah membenarkan. Bu Seo Hiso. Apa Anda ingin merawat anak itu? Tanya Hakim. Hiso kembali mengiyakan. Mari dengar perasaan Bu Seo mengenai ini.
Hiso pun bangkit. Saya berjumpa dengan anak saya, Hajun, tanpa memajukan darah serta daging sama sekali. Han Hajun yang mempunyai darah Han Ji Young dan Lee Hyejin. Semua berkata bahwa beliau bukan anak saya. Golongan darah saya O. Han Ji Young bergolongan darah A. Sementara Hajun…bergolongan darah B. Namun, yang membesarkan anak tersebut bukan Han Ji Young dan Lee Hyejin, melainkan saya, ibunya. Sayalah ibunya. Orang-orang nggak akan mengetahui ini. Bagaimana sanggup seseorang berambisi dengan anak yang nggak dilahirkannya? Usia anak saya di sekarang ini beranjak delapan tahun. Masa penting yang mau membentuk sifatnya dan memerlukan nutrisi emosional untuk mengajarkannya cara menjalani hidup selaku orang dewasa. Dia sedang memerlukan cinta dan sentuhan dari saya. Selama enam tahun belakangan ini, saya memberi seluruhnya terhadap Hajun, dan itu akan terus berlanjut.
Hyejin memotong sarat kemarahan. Saya nggak mau Han Ji Young membesarkan anak saya dan membuatnya monster! Hiso ikut nggak oke Saya nggak akan membiarkannya terjadi! Nggak akan saya biarkan anak saya dilukai oleh perempuan yang cuma sanggup melahirkannya ataupun oleh ayah yang nggak bermoral. Selama membesarkan Hajun, saya sudah mencurahkan darah, keringat, dan air mata saya untuknya. Saya lebih banyak menangis alasannya saya nggak melahirkannya. Saya mesti menyediakan diri saya sepenuhnya untuk menampilkan ketulusan saya. Han Ji Young… Meski waktu yang kami tinggalkan bareng sarat kebohongan, semua waktu yang saya tinggalkan dengan Hajun sarat dengan ketulusan. Hanya ada satu argumentasi bagi saya begitu lapang dada terhadap Hajun. Karena saya…ibu dari Hajun.
Dan keputusan hakim pun disampaikan. Saya akan membacakan putusan atas permintaan hak asuh yang dijalankan oleh penggugat. Dipastikan bahwa penggugat merupakan ibu kandung Han Hajun, anak yang dibesarkan oleh tergugat. Sesuai pernyataan penggugat, pengadilan sudah mengakui bahwa anak nggak sanggup memperoleh asuhan dari ayah kandungnya. Namun, penggugat juga nggak mencari anak kandungnya dalam waktu yang lama. Dan memepertimbangkan fakta bahwa istrinya, Bu Seo, mengabdikan dirinya untuk membesarkan anak itu, kami mempertanyakan apakah membiarkan anak tersebut dirawat oleh penggugat sanggup menolong pertumbuhannya. Kami menentukan undangan hak asuh yang diajukan penggugat…ditolak.
Sidang kesannya berakhir. Semua orang mulai meninggalkan ruang sidang. Seohyun memperoleh telpon. Ia kemudian menginformasikan apa yang didengarnya pada Hiso. Han Ji Young…kini menjadi eksekutif berikutnya. Semua jajaran direksi diisi orang-orang yang memihaknya. Ini nggak sanggup diubah dengan seketika, tetapi tetap kerjakan rencana. Aku akan berupaya membalikkan ini.
Hiso berpikiran lain. Ini mungkin lebih baik. Makin tinggi dia, kian hancur nantinya. Keduanya kemudian memandang Hyejin yang justru tersenyum usai kekalahannya. Seohyun mengangguk kecil dan Hyejin pun melakukan yang sama. Woah mereka jadi sekutu ternyata๐ ๐ ๐
Hiso keluar dan menemui Ji Young. Hyejin keluar nggak usang kemudian dengan mrkempar tatapan sinis pada keduanya. Selamat, Direktur Han Ji-yong. Ucap Hiso lebih kayak ke nyindir. Apa sebenarnya niatmu? Tanya Ji Young. Han Ji Young. Semua sudah berakhir. Seperti yang kau lihat, saya akan merawat Hajun. Pernikahan ini… kita sudahi saja. Aku akan menenteng Hajun keluar dari rumah itu.
Ji Young melongo lihat berkas yang disodorkan sama Hiso.
Bersambung….