Drama Korea – Sinopsis Mine Episode 3 Part 3, Untuk memperoleh daftar link secara lengkap spoilernya ada tulisan yang ini. Apabila ingin memperoleh kisah bab keduanya dari Episode Sebelumnya ada disini.
Jakyung mengajak Hajun berkuda. Awalnya seluruhnya baik-baik saja. Sampai kuda yang Hajun tunggangi berdekatan dengan kuda lain dan bermetamorfosis liar hingga lepas kendali dari pelatihnya. Kuda itu terus berlari keluar.
Jakyung secepatnya menaiki kudanya dan memburu kuda Hajun. Hajun yang cemas nangis. Jakyung memintanya untuk hening dan memegang talinya dengan erat.
Dan di saat sudah sungguh bersahabat Jakyung melompat dan mendorong Hajun dari kuda. Akibatnya mereka terjatuh bersama-sama. Tangan Jakyung terluka dan Hajun nggak sadarkan diri.
Di rumah Hiso nggak hening nungguin Hajun. Nggak usang kemudian Hajun pulang bareng Jakyung. Mereka ketawa-tawa senang. Hiso menanyakan kelas berkudanya Hajun tetapi Hajun cuma bilang nggak ada madalah. Malah Jakyung yang ngomong kalo Hjun pandai dalam berkuda. Ia bahkan di depan Hiso berani nyuruh Hajun untuk pergi beristirahat.
Hiso mau menyusul Hajun tetapi Jakyung menghadang. Dia nyuruh Hiso untuk menghadiri karyawisata kelas Inggris Hajun alasannya yakni suasana hatinya Hajun sedang nggak baik. Ia yang mau menemani Hajun.
Hiso sama sekali nggak paham sama apa yang Jakyung katakan. Ibunya yang semestinya di samping anaknya. Jakyung malah makin menjadi. Ia mengklaim kalo Hiso nggak dapat membantu. Hiso makin kesal. Jakyung berargumentasi kalo ia yakni guru les profesional?
Hiso mengajak Jakyung untuk bicara sebentar dengannya. Hiso duduk duluan. Jakyung datang. Hisi menayakan tujuannya tadi. Jakyung menyinggung perihal apa yang terjadi dengan Hajun di sekolah. Hiso berterima kasih alasannya yakni Jakyung sungguh mengasihi anaknya. Tapi menurutnya Jakyung sudah mekewati batas daerahnya selaku seorang ibu. Ia meminta Jakyung untuk mempertahankan sikapnya.
Dengan tampang sedih Jakyung ngasih tahu kalo Hajun sedang kesakitan. Dan menurutnya seberapapun baiknya Hiso, ia bukan ibu kandungnya. Hiso nggak dapat terus menutupinya. Pernikahannya gres berumur 6 tahun tetapi ia punya anak berumur 8 tahun. Dikiranya dunia nggak akan tahu?
Apa yang Jakyung katakan makin menghasilkan Hiso marah. Dia nggak tahu Jakyung dengar dari mana. Tapi ia akan melindungi anaknya tanpa peduli pada dunia. Ia nggak akan pernah memberitahu pada publik. Karena kalo ia melakukannya maka Hajun akan terluka.
Jakyung mencurigai kalo Hiso beneran dapat melindungi Hajun. Gimana kalo ibunya masih hidup. Hiso menekankan kalo ia lah ibunya Hajun yang sebenarnya. Walau ibu kandungnya tewas alasannya yakni kecelakaan, saya tetap ibu Hajun yang sebenarnya. Aku akan melindungi Hajun. Apa pun yang terjadi, Hajun yakni anakku. Bila ia merasa sakit, hatiku pun terasa sakit menyerupai sedang tergores.
Mendengar itu semua menghasilkan Jakyung nggak dapat bicara lagi. Apalagi di saat Hiso bilang kalo ia dapat melaksanakan apa pun demi Hajun. Ia dapat menahan hinaan dan makian apa pun demi dia. Karena itulah ia memohon biar jangan hingga Hajun tahu semuanya.
Jakyung berterima kasih dan bilang akan menghadiri karyawisata itu. Hiso aja menyerupai risau dengan yang terjadi tadi.
Yuyeon menemui Seo Hyun dan mengembalikan cek yang diterimanya sebelumnya. Seo Hyun nggak mau mengambilnya. Ia percaya kalo Yuyeon akan membutuhkannya dalam waktu dekat.
Setelahnya Seo Hyun ketemu dengan pramusaji yang mengadukan Yuyeon dan Suhyuk. Ia menyuruhnya untuk menyampaikan yang dibilang padanya untuk dibilang juga ke ibu.
Nggak ada insan yang ingin mengotori tangannya sendiri dengan darah. Nggak ada yang tahu pada di saat itu bahwa darah akan memercik ke tangan semua orang.
Hajun sedang mencorat-coret. Tapi di saat Hiso masuk ia pribadi melompat ke kawasan tidur dan mengubur diri pakai selimut. Hiso mendekat dan menawarinya memesan ayam goreng tanpa orang lain tahu. Ia akan minta satpam di depan untuk meloloskannya.
Hajun nggak mau dan melarang ibunya untuk melakukannya. Dengan lembut Hiso minta pada anaknya untuk jangan lama-lama kalo ia masih perlu waktu.
Setelahnya Hiso merangkai bunga. Nggak dapat fokus. Ia malah ingat apa yang Jakyung katakan. Gimana kalo ibunya Hajun masih hidup? Hhh…
Hajun ingat di saat ia mengalami kecelakaan di saat berkuda. Jakyung terluka tetapi bilangnya nggak papa selama Hajun nggak terluka. Hajun nggak ngerti kenapa Jakyung begitu padahal ia bukan ibunya.
Jakyung meminta Hajun untuk merahasiakan apa yang terjadi hari ini. Hajun nggak ngerti. Dari ibunya juga? Jakyung mengiyakan. Katanya ibu Hajun akan sedih kalo tahu Hajun sempat dalam bahaya. Hajun yang nggak ngerti apa-apa pun mengiyakan.
Di jalan Jakyung terus megangin dadanya nggak tahu mikirin apaan.
Ji Young berjalan-jalan dan berhenti menyaksikan burung merak ibu. Jinho juga ada di sana. Ia nhhak ngerti kenapa Ji Young menyerahkan posisi pimpinan padanya. Sambil senyum Ji Young ntbgatakan kalo itu yakni podidi yang sempurna untuknya. Dunia akan menjadi lebih hening kalau seluruhnya di tempatnya masing-masing. Itu memang tempatmu sekarang.
Jinho nggak ngerti dengan kata kini yang Ji Young maksud dan berpendapat kalo Ji Young bermaksud untuk merebutnya suatu hari nanti. Dikira ia hebat? Walau ia pandai tetapi dunia nggak berlangsung sesuai keinginannya.
Ji Young nggak bilang apa-apa. Dia nepuk bahu Jinho kemudian pergi. Jinho yang kesal memakinya tetapi Ji Young dah nggak peduli.
Suster Emma tiba untuk ketemu dengan Hiso. Melihat parasnya saja suster Emma pribadi tahu kalo Hiso sedang ada masalah. Hiso ngasih tahu kalo belakangan Hajun aneh. Suster Emma tersenyum dan merasa kalo bagi Hiso, Hajun yakni segalanya.
Jakyung datang. Hiso mengenalkan suster Emma pada Jakyung. Suster Emma menghampiri Jakyung dan memintanya untuk merawat pangeran Hajun dengan baik.
Hiso berterima kasih atas apa yang Jakyung laksanakan hari ini dan memintanya cuti beberapa hari alasannya yakni ia yang mau merawat Hajun. Lah Jakyung nggak mau. Katanya belakangan Hajun sedang sensitif. Hiso nggak bilang apa-apa lagi. Suster Emma menyaksikan suasana itu aneh. Ia merasa pernah dengar bunyi Jakyung. Seorang donatur yang ia telpon menolak untuk menghadiri rapat dan mendatangi yayasan.
Di kamarnya Hajun sedang mandangin album kado dari ibunya. Ia mau mendengarkannya tetapi Jakyung tahu-tahu tiba dan melarangnya. Katanya kalo lagi sedih sebaiknya jangan menyimak lagu sedih.
Jakyung kemudian ngasih suatu kalung ke Hajun. Kalung tapal kuda. Katanya kalung itu bisa menjinjing keberuntungan. Kesiapan akan menjauhinya kalo Hajun memakainya. Seseorang menghadiahkan ini padaku. Aku nggak tahu kalung ini dapat kembali kepadamu. Kamu mau menerimanya? Hajun mengangguk.
Habis itu Jakyung meluk Hajun lama. Hajun juga kayak risau kenapa guru lesnya secara tiba-tiba bersikap menyerupai itu. Setelahnya Jakyung melepaskan pelukannya dan menanyakan siapa nama anak yang mengganggunya di sekolah.
Jakyung tiba ke tempat tinggal ibunya Jiwon dengan memakai gaun dan payung merah. Ia menampilkan dua tamparan keras ke ibunya Jiwon.
Seo Hyun menyaksikan dari atas gimana karyawannya memindahkan dingklik yang rusak gegara didudukin sama anak wanita waktu itu. Mungkin perbedaan seni dan piranti yakni jumlah orang yang diinginkan untuk memindahkannya.
Sekretarisnya tiba dan menampilkan gunjingan perihal hari itu. Diberitakan kalo ia meminta maaf alasannya yakni kurang jelasnya deskripsi. Hhh padahal tujuannya bukan itu. Bisakah gunjingan ini meredakan skandal roti krim Jinhee? Atau mungkin…aku akan dimaki alasannya yakni memanipulasi media?
Suhyuk menyaksikan Yuyeon sedang membersihkan pegangan tangga. Ia menghampirinya dan ngasih tahu kalo hari ini ia nggak pulang. Kalo Yuyeon nggak dapat tidur, ia dapat tidur di kamarnya.
Yuyeon menolak dan meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Jaga dirimu selagi saya tak ada. Makan dan tidurlah dengan baik. Yuyeon mengingatkan kalo mereka bukan teman.
Suhyuk tersenyum. Aku nggak bilang kita berteman. Keduanya tersenyum. Suhyuk kemudian pergi. Gini doang padahal. Dah manis.
Hiso murka habis terima telpon. Ia kemudian menemui Jakyung dan memarahinya alasannya yakni sudah menemui ibunya Jiwon. Ia menekankan kalo itu yakni tugasnya, bukan tugasnya Jakyung. Jangan kelewatan.
Jakyung nyuruh Hiso untuk melakukannya dengan benar. Sayangi Hajun dengan hati bukan dengan otak. Ibu sebetulnya nggak akan bertindak serasional itu. Hiso nggak paham dan menanyakan apa Jakyung pernah punya anak? Aku sungguh emosi di depan orang itu hingga saya merasa malu. Namun, apa guru les sepertimu berhak berperilaku menyerupai ibunya? Apa kau juga begini di pekerjaan sebelumnya? Sadarkah perbuatanmu itu sudah memperburuk situasi? Kendalikan dirimu! Jangan keterlaluan! Kamu cuma pegawai. Aku mesti mempertimbangkan kembali semuanya, apa kau masih dapat di sini.
Mendadak Jakyung menunduk dan meminta maaf. Hiso meragukannya. Dia nggak tahu Jakyung beneran ikhlas minta maaf, atau cuma mengatakannya biar lolos dari masalah.
Seo Hyun pulang dan memandang kawasan Yuyeon dan Suhyuk ketemu terakhir kali. Tepat di depan lukisan area abu-abu. Kayaknya mereka diaduin lagi sama pramusaji yang waktu itu.
Orang-orang dari Grup Hyowon perlahan bermetamorfosis abu-abu. Warna hitam tercampur warna putih, dan warna putih ternoda warna hitam. Benar. Semuanya terjadi tanpa mereka sadari.
Bersambung…