Drama Korea – Sinopsis Keramat (Unknown) Episode 5 (The Mirror Never Lies), Untuk spoiler secara lengkap pribadi ke tulisan yang ini. Jika Kalian ingin tahu Episode Sebelumnya pribadi kesini.

Andini sedang membetulkan salah satu lampu piranti rumahnya. Saat itu, Dia nyaris terjatuh dan mujur ada Rangga yang tiba sempurna waktu dan menangkapnya.

Sementara itu Jaka dan Abdul berada di seberang depan rumah Andini. Selama ini Abdul mengikuti mas Rangga dan Dia melaporkan kepadanya kalau putranya sering pergi ke tempat toko kuno dan rumahnya Andini itu.

Rangga ingin mengajak Andini pergi berdua ke suatu curuk / jeram untuk menenangkan pikiran. Dia pun menyetujuinya.

Seorang berjulukan Ranti sedang mengendarai kendaraan beroda empat untuk pergi ke tempat tinggal Eyangnya. Semenjak orang tuanya meninggal Dia pergi ke tempat tinggal Eyang. Di sana, Dia disambut baik oleh Eyangnya. Saat itu Ia memerintahkan Sugeng untuk menenteng barang-barang milik Ranti.

Di curuk tersebut, Andini curhat wacana seorang lelaki yang sudah menfitnah keluarganya dan sebab itu Dia sungguh dendam. Ia tak akan sanggup memaafkan lelaki tersebut sebab lelaki itu sudah menghasilkan orang tuanya dibakar hidup-hidup.

Eyang membiarkan Ranti tinggal di kamar loteng. Di sana ada suatu cermin misterius dan ada suatu mantranya. Eyang memerintahkan Ranti untuk membaca rapalan mantra itu kalau hal-hal buruk atau Dia sedang diusik oleh makhluk gaib.

Di waktu bersamaan, Andini yang sedang menenggelamkan dirinya di dalam perairan jeram mendapat citra wacana masalah gres yang mau Ia tangani merupakan suatu cermin. Dia merasa cermin itu berada di bersahabat tempat tempat Dia bareng Rangga.

Malam hari, Ranti mendengar sesuatu yang asing dari kamar Eyangnya.

Sementara itu Eyang berbatuk dan terjatuh. Dia menyerupai penyakitan. Saat akan tidur ada sesuatu misterius yang menganggunya.

Sedangkan di perkemahan, Andini dan Rangga membahas wacana cermin itu. Cermin tersebut milik abang beradik pemuja setan biar sanggup hidup selamanya dengan cara menggunakan badan orang lain.

Rangga sendiri bersama-sama sedikit mengeluh sebab Dia jauh-jauh mengajak Andini kencan berdua tetapi justru lagi-lagi ketemu setan. Andini mencicipi lagi wacana penglihatannya itu.

Keesokan harinya, Rangga dan Andini naik motor berboncengan dan pergi mengajukan pertanyaan ke orang sekitar menanyakan tempat desa suketi.

Ranti berjumpa dengan Surya. Dia mengaku kalau dirinya kurir dari kota yang biasa mengirim belanjaan neneknya. Saat bersamaan, Ranti ingin pergi jalan-jalan, kesudahannya Dia dikirim oleh Surya.

Andini mengerti Ranti dan mendatanginya dikala Dia sedang di warung. Dia menceritakan wacana hal-hal mistis dan menyediakan buku miliknya, tetapi Ranti tak yakin dengan begituan. Dia pun kesudahannya pulang. Namun Andini dan Rangga tak menyerah. Mereka mengikuti Ranti hingga rumah Eyangnya.

Mereka berdua sudah hingga di depan rumah, tetapi mereka bersembunyi. Karena buku bau tanah Andini tertinggal di warung sebelumnya. Dia kesudahannya kembali untuk mengambil itu sedangkan Rangga berjaga di sana.

Di segi lain, Eyang sudah tidak berefek menunggu, Sugeng memerintahkan Dia untuk bersabar. Sedangkan Ranti merasa diusik oleh sesuatu dan Dia ketakutan. Dia kesudahannya membaca mantra yang tertera di depan cermin.

Seketika Ranti menjadi tua. Jiwa orisinil Ranti terkunci di dalam cermin itu. Seseorang menghantam Rangga dari belakang.

Mereka juga akan mengambil jiwa Rangga dengan memaksa menyampaikan mantra itu.

Di waktu bersamaan, Andini sudah tiba. Dia menyaksikan insiden ini dan mendobrak pintu. Terjadi perkelahian antara Eyang yang ada dalam badan Ranti dengan Andini.
Andini berupaya memecahkan beling itu dengan melempar sesuatu. Namun setelah beling itu pecah, cermin itu kembali menyerupai semua.

Di segi lain, Rangga menjajal meloloskan diri dan Dia sukses mengerjakan itu. Dia melawan Sugeng dan Surya. Setelah sukses menjatuhkan mereka.

Andini dan Rangga menenteng cermin itu dibawah sinar bulan. Sampai sinar tersebut kesudahannya memancarkan cahaya terang.

Andini kemudian mengarahkannya terhadap mereka. Mereka kembali normal. Ranti juga kesudahannya tersadar.

Andini menjajal menenangkan Ranti. Dia pun berterima kasih padanya.

Mereka kemudian kembali ke kota. Rangga bicara berdua dengan Andini di suatu Balkon. Dia merasa ngedate bareng Andini tak sanggup berlangsung wajar menyerupai pacaran pada umumnya.

Andini pun menjawabnya kalau hidup dengannya tak akan sanggup hidup dengan normal. Dia menanyakan kesungguhan Rangga, apakah Dia siap menerimanya. Rangga kemudian menjawab kalau Dia siap.

Saat pulang, Andini berpapasan dengan Jaka, tetapi Dia tak menyadari akan hal tersebut.