Drama Korea – Sinopsis My Roommate is a Gumiho Episode 12 Part 1, Untuk menyimak bacaan lengkap ihwal spoilernya pribadi pergi ke tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya.
Roh gunung menampilkan apa yang menjadi masa depan Dam bareng dengan Seonwoo.
Eoreusin yang nggak bisa menahannya meminta Dam untuk berhenti melihatnya.
Dam hasilnya terbangun. Bingung. Roh gunung juga menghilang. Ia hendak bangun tetapi kakinya sakit.
Eoreusin menyaksikan sekitar kemudian menghilang bareng Dam.
Mereka kembali ke tempat tinggal Eoreusin. Dengan sabar Eoreusin mengompres kaki Dam memakai es.
Dam hasilnya tahu kalo lelaki itu merupakan lelaki yang serupa yang ia lihat di toko buku ternyata merupakan roh gunung. Ia merasa murka alasannya roh gunung seenaknya mengontrol hidupnya dan mengaitkannya dengan benang merah.
Eoreusin menyampaikan kalo sudah sewajarnya insan bareng dengan insan lainnya. Dam menenangkan kalo mimpi dan benang merah itu nggak ada artinya dengan mereka. Ia nggak akan membiarkan itu terjadi.
Eoreusin menceritakan ihwal mimpi Dan ke Hyesun. Kehidupan itu terlihat biasa dan menjadikannya iri. Sementara itu waktu yang ia miliki cuma tinggal dalam waktu dekat sebelum ia berusia 1000 tahun.
Saat sarapan dengan Dan, ia nyuruh Dam untuk pulang lebih permulaan besok untuk membantunya menghasilkan kimchi. Ia sudah memesan beberapa kubis. Dam yang tahu kalo Dan sibuk menyarankan untuk beli jadi saja tetapi Dan menolak. Ia berterima kasih pada Dam yang sudah melakukan pekerjaan paruh waktu untuknya.
Di kampus Seonwoo mengirim pesan kalo ia akan mengatasi kafe alasannya hari ini Dam akan libur. Dam jadi teringat mimpinya ihwal masa depan.
Soo Kyung secara tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dam kesal. Sambil melepaskan diri ia melarangnya melakukannya.
Keduanya kemudian menyaksikan Eoreusin berlangsung tanpa semangat. Melihatnya menghasilkan Dam khawatir. Soo Kyung hingga merasa kalo Eoreusin tersadar semalaman alasannya merasa sedih.
Dam kemudian menjajal menceritakannya pada Soo Kyung dan menanyakan pendapatnya. Lah Soo Kyung malah menilai kalo itu merupakan dongeng Webtoon. Dia pergi meninggalkan Dam alasannya masa depannya lebih penting daripada dongeng Webtoon.
Di kelas, Dam dan Soo Kyung menyaksikan Jaejin sedang mencatat rencana kencan. Ia menulis tempat-tempat yang memukau dan santapan yang unik untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Hyesun sudah menghiburnya ketika ia murung jadi ketika Hyesun murung nanti ia juga ingin menghiburnya dengan memberikannya.
Soo Kyung mengingatkan kalo mereka berkencan untuk nilai jadi untuk apa menghasilkan itu segala. Ia kemudian menebak kalo gadis yang menginap dengannta merupakan Hyesun.
Jaejin risau jawabnya. Nggak mungkin ia menjawab iya. Ia takut kalo reputasi Hyesun bisa tidak. Akhirnya ia menjawab bukan. Akibatnya Dam sama Soo Kyung memukulinya dan buku catatan kencannya diambil sama Dam.
Dam ke ruangan Eoreusin dan menampilkan catatan dari Jaejin. Ia mengajaknya kencan untuk merubah keadaan.
Mendadak Dan nelpon. Kubis yang ia pesan akan tiba hari ini dan nggak boleh dibiarkan usang di luar. Dam bilang kalo ia akan membawanya masuk. Tapi nggak cuman itu. Dam juga mesti menjadikannya sekalian. Karena itulah terpaksa kencannya dengan Eoreusin mesti dibatalkan.
Hyesun jalan dengan menggenggam penghangat. Secara nggak sengaja ia mendengar Dayoung dan yang lain membicarakan relevansinya dengan Jaejin yang dinilai aneh.
Masalahnya mereka memberitahu kekerabatan sesaat sebelum nilai keluar. Mereka bahkan bertujuan untuk melaporkannya ke dosen biar riwayat mereka tamat.
Hyesun panik. Ia nggak mau itu terjadi. Karena itulah ia berpura-pura nesta ke Jaejin ketika Jaejin datang. Ia bahkan memanggilnya sayang segala.
Dam pulang untuk memasukkan berkotak-kotak kubis di depan rumah. Eoreusin secara tiba-tiba timbul dan memindahkan seluruhnya ke dalam rumah dengan sihirnya. Dam bahagia lihatnya dan minta Eoreusin untuk menghasilkan kimchi juga dengan sihirnya.
Eoreusin nggak bisa melakukannya alasannya menghasilkan masakan mesti dengan sentuhan lembut. Sebagai gantinya ia akan menolong Dam untuk membuatnya.
Pertama-tama Dam nyuruh Eoreusin untuk merubah pakaiannya. Eoreusin nggak nyangka kalo ada busana khusus untuk menghasilkan kimchi.
Hehe..lucu lihat Eoreusin pakai busana gambar bunga. Setelah memakai sarung tangan karet, mereka pun mulai merencanakan bahan-bahan. Ih Eoreusin hingga nangis ketika mengupas bawang bombai. Pun sehabis selesai ia masih mesti menumbuk bawang putih.
Akhirnya mereka selesai membuatnya. Eoreusin jadi terharu Dam menjadikannya setiap tahun padahal nggak ada hadiahnya. Dam membantahnya. Eoreusin bahagia ketika tahu kalo ia akan memperoleh hadiah.
Hadiah yang Dam maksud merupakan Suyuk yang gres direbus. Dam hingga menyuapi Eoreusin tetapi ekspresi nya biasa aja. Dam hingga mengulanginya dan kali ini Eoreusin menampilkan ekspresi yang hebat seakan itu sungguh enak. Sampai ada konfeti segala.
Dam juga ngasih makgeolli. Keduanya sesumbar kesanggupan minum masing-masing kemudian meminumnya bersama.
Selesai makan mereka kemudian menyaksikan foto masa kecil Dam. Beda sama Dam, Eoreusin nggak pernah punya masa kecil. Ia senantiasa terlihat seumpama sekarang.
Dam menghiburnya dengan mau ngasih salah satu fotonya tetapi Eoreusin malah mau minta lima. Hah? Nggak sekalian sama albumnya?
Dan tiba-tiba pulang. Duh gawat. Dam malah lagi tidur sama Eoreusin.
Dan ke kamarnya Dam. Dia pribadi bangun dan menerangkan kalo mereka cuma menghasilkan kimchi dan minum sedikit jadi mereka tidur. Ia kemudian memperkenalkan pacarnya.
Lah kok Eoreusin nggak ada. Dan nyuruh Dam jembereskan 12 botol makgeolli di luar. Tapi ingat kalo kakaknya sudah menghasilkan kimchi Nia jadi nggak tega dan akan membereskannya sendiri.
Dam mengirim pesan ke Eoreusin. Ternyata Eoreusin sudah di rumah. Padahal Dam ingin Eoreusin ketemu dengan adiknya sebelum pergi. Eoreusin cuma nggak ingin Dam bohong kalo hingga ia ketemu dengan adiknya.
Eoreusin kemudian menyaksikan foto masa kecil Dam. Apa yang Dam khawatirkan. Ia akan berubah seiring bertambahnya usia. Ia takut Eoreusin akan tertinggal sendirian. Ia ingin mereka terus bareng untuk waktu yang lama.
Dam hasilnya tertidur. Eoreusin memperhatikannya. Tadinya ia ingin Dam kembali ke kehidupannya yang sebelumnya. Makanya ia melepaskannya dengan rasa sakit. Tapi kini ia ingin menjadi masa depannya Dam.
Teringat apa yang Hyesun bilang kalo akan tiba masa dimana Eoreusin nggak tahan kalo beliau merupakan rubah.
Profesor Seo menemui Eoreusin yang akan masuk kelas dan mengajaknya untuk minum kopi sehabis kelas berakhir. Ia menahan lengan Eoreusin. Ih kayak ada yang beda sama tatapan Eoreusin ke profesor Seo.
Dam berlangsung sambil mengantarkan pesan ke Eoreusin. Ia kemudian menyaksikan Seonwoo Sunbae dan sembunyi di balik pohon.
Mendadak seseorang menepuk pundaknya. Dam pikir beliau Seonwoo. Nggak tahunya Seok. Mereka membicarakan ihwal wawancara Dam dengan Han Seokwon-ssi pekan depan. Sayangnya nggak ada yang akan ikut dengannya.
Seok kemudian menyarankan biar Dam meminta derma profesor Shin untuk memajukan kabar.
Di kelas Eoreusin memberitahu kalo klub Sejarah yang ia awasi memerlukan banyak anggota. Soo Kyung, Seok, Seonwoo mengajukan diri. Selain itu Eoreusin juga menunjuk Hyesun.
Di ruangan Eoreusin, Hyesun protes. Dia nggak mau ikut. Eoreusin memintanya untuk memantau Dam. Hyesun tetap nggak mau dan nyuruh Eoreusin untuk melakukannya sendiri.
Eoreusin nggak bisa alasannya itu akan melelahkan. Ia kemudian memperbolehkan Hyesun untuk mengajak Jaejin juga. Ih Hyesun pribadi merah mukanya.
Hyesun meninggalkan ruangan Eoreusin. Ia merasa kalo Eoreusin sudah sedikit tenang.
Jaejin menemui Hyesun. Ia juga bergabung dengan klub sejarah Dam seumpama Hyesun dan menyinggung ihwal wawancara besok.
Dam yang makan mie juga membicarakan hal itu sama Eoreusin. Eoreusin berat mau ngijinin Dam. Masalahnya ia akan pergi selama dua hari satu malam untuk mewawancarai sejarahwan.
Eoreusin hingga minta Dam untuk jangan pergi dan menemaninya saja. Dia juga ngasih banyak pesan ke Dam. Intinya beliau melarang Dam untuk terlalu akrab dengan sunbae-nya. Hehe benang merahnya digulung sama Eoreusin.
Bersambung…