Drama Korea – Sinopsis The Sweet Blood Episode 15 (Gadis Vampir), Kalian dapat tahu formasi recap lengkapnya secara eksklusif gaes pada goresan pena ini. Untuk mendapatkan dongeng Episode Sebelumnya ada di sini.

Hyunje yang berada di TKP ditelpon sama pimpinan Kingston. Ia menenangkan kalo planning planning mereka nggak akan gagal dan mereka masih menjaga posisi pertama.
Ia kemudian menawan lengan bajunya dan nampaklah tanda di lengannya. Dan dengan santainya ia masuk.



Saat Hyunje menikmati segelas anggur, seseorang masuk. Orang itu memakai jubah warna cokelat. Ih ia kan yang menyerang Sujeong waktu itu. Hmm.. ternyata…Hyunje..
Pria berjubah meminta maaf pada Hyunje. Hyunje nggak mempermasalahkan alasannya seenggaknya mereka punya anggur kering. Pria berjubah menyesalkan sudah kehilangan Meoru. Hyunje menenangkan alasannya Meoru nggak rampung di tangan Violet Winery atau Yoon Chiwu. Dan mereka satu-satunya yang punya anggur kering. Mereka akan mempromosikannya selaku anggur yang dipanaskan dan dicampur secara menyeluruh untuk waktu yang lama.
Pria berjubah menanyakan apa pemilik kedai makanan akan secepatnya dibebaskan? Hyunje mengiyakan tetapi vampir yang bersalah akan membusuk di penjara bawah tanah selamanya. Pria berjubah kemudian menanyakan apa yang mau Hyunje lakukan.
Hyunje bangkit. Ia akan melakukan yang lazim ia jalankan selama ini. Memainkan dua tugas dan mendapat semuanya. Hyunje menawan lengan bajunya untuk menutupi tanda di lengannya kemudian pergi.


Pasangan yang minum di wilayah Chiwu pamit. Mereka bahagia dengan dongeng yang Chiwu ceritakan dan prospektif akan tiba lagi lain kali. Chiwu juga berharap relasi mereka dapat berlangsung lancar.
Pasangan itu merasa kalo ucapan Chiwu seakan mereka nggak akan ketemu lagi. Mereka kemudian pamit.
Chiwu menghela nafas setelahnya. Ia nggak percaya kalo akan ada lain kali.


Aku Memulai Hubungan Manis dengan Pria Manis itu
Jinseo tiba duluan ke wilayah janjian dan menanti Sujeong. Nggak usang kemudian Sujeong datang. Sambil senyum ia menanyakan hal yang beda darinya. Jinseo memujinya yang lebih elok pakai baju biasa dibandingkan dengan pakai seragam. Salah. Tasnya terlihat cocok dengan baju yang dipakainya. Salah juga.
Ternyata yang beda darinya yakni tatanan rambutnya. Tapi alasannya semua yang Jinseo katakan tadi benar maka ia akan memaafkannya. Sujeong kemudian memperhatikan performa Jinseo. Secara sebelumnya ia memintanya untuk terlihat tampan. Wajahnya sih tampan. Tapi bajunya enggak. Ia kemudian mengajak Jinseo untuk pergi alasannya ia mau memilihkannya sesuatu.


Keduanya masuk ke suatu toko baju. Jinseo nrmakai seragam ketika ke sekolah, bimbel, ruang belajar dan perpustakaan. Dan yang ia pakai saah nggak pakai seragam yakni baju yang dibelikan ibunya. Sama menyerupai sekarang.
Hhh mulai kini Sujeong nyuruh Jinseo untuk memakai baju yang ia pilih ketika berjumpa dengannya. Jinseo eksklusif mengiyakan. Pertama-tama Sujeong nyuruh Jinseo untuk memutuskan yang ingin ia pakai mudah-mudahan ia dapat tahu mesti mulai dari mana.
Jinseo memamerkan beberapa pilihannya tetapi nggak ada yang Sujeong suka. Terakhir ia memamerkan kaos pasangan tetapi Sujeong bilangnya mereka belum jadi pasangan. Tapi ia suka warnanya. Ia kemudian nyuruh Jinseo untuk mencobanya dulu.


Setelah selesai mencoba, Jinseo mendengar kalo Sujeong sedang bicara sama seseorang. Dia seorang mahasiswa yang belum bekerja. Katanya ia bukan orang aneh. Dia ingin minta nomornya Sujeong tetapi Sujeong nggak mau ngasih.
Jinseo menghampiri Sujeong dan menanyakan yang terjadi. Sujeong mengeluhkan lelaki renta itu yang maksa minta nomornya. Pria itu menolak diundang tua. Ia cuma lupa nggak memakai krim. Ia sesumbar kalo ia yakni mahasiswa senior di universitas Hankuk jurusan psikologi. Ia banyak mempelajari wanita. Menurutnya masuk akal kalo Sujeong ragu ketika ada lelaki yang mrminta nomornya. Katanya itu hak yang wajar.
Dengan berani Jinseo bilang kalo itu sama sekali nggak wajar. Ia yang sudah arif balig cukup akal nggak masuk akal minta nomor telpon siswi SMA. Lebih nggak masuk akal lagi ketika minta nomor dari gadis yang sudah punya pacar.
Lah Sujeong terkejut dengar Jinseo bilang kalo ia sudah punya pacar. Ia juga karenanya mengakui kalo Jinseo yakni pacarnya. Pria itu juga jadi kecewa tahu kalo Sujeong sudah punya pacar. Soalnya tadi Sujeong bilangnya belum punya pacar.
Jinseo juga jadi murka dengar lelaki itu memarahi Sujeong. Dia nyuruh lelaki itu untuk beli baju dan pergi kalo ia tiba untuk beli baju. Pria itu pun pergi dengan kesal.

Setelah lelaki itu pergi, Sujeong mengeluhkan Jinseo yang bilang kalo mereka pacaran padahal ia belum bilang iya. Mereka cuma akan pacaran ketika ia sudah bilang setuju untuk jadi pacarnya.
Sambil senyum Jinseo mengiyakan. Ia akan menanti dengan sabar hingga ketika itu tiba. Sujeong memperhatikan busana yang Jinseo coba dan merasa kalo itu cocok untuknya. Ia kemudian memutuskan yang lain untuk Jinseo.



Yeonseo berangkat sekolah sambil tersenyum.
Aku mendapatkan cinta sejati sehabis 119 tahun.
Sesampainya di kelas ia pun duduk di samping Meoru. Keduanya saling lempar senyum.
Di lain hari mereka berkencan. Meoru bilang kalo ia pingin memakai busana itu hari ini untuk menegaskan kalo itu bukan mimpi. Yeonseo membenarkan kalo itu bukan mimpi. Ia kemudian menyuapi Yeonseo dengan kue.
Terima kasih Tuhan, Terima kasih Subbernim, terima kasih pembaca, terima kasih Najwa Aulia atas muntahannyaπ π π
Sampai ketemu di drama lainnya… luv You…πππ