True Beauty Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis True Beauty Episode 13 Part 2. Link untuk mendapatkan recap-recap lengkap tersedia pada tulisan yang ini. Tetapi kalau Kalian ingin cari dari Episode sebelumnya baca di sini.

Ju Kyung yang gres masuk rumah, eksklusif ditanyai ibunya.

Nyonya Hong tanya, Ju Kyung darimana.

Ju Kyung bilang ruang belajar.

Nyonya Hong marah, jangan bohong! Kau ke perguruan tinggi rias ini, ‘kan? Aku ingin tau ke mana kamu hingga larut malam.

Ju Kyung yang terluka, mengajak ibunya bicara nanti.

Nyonya Hong : Dari mana kamu sanggup duit untuk bayar ini?

Ju Kyung : Aku mengalami hari yang sungguh berat. Kita bicarakan besok.

Nyonya Hong : Jawab aku! Dari mana kamu sanggup duit untuk laksanakan ini di belakangku?

Ju Young keluar dan lega kakaknya udah pulang.

Ju Kyung mengaku ia kerja part-time.

Nyonya Hong tambah marah, siapa bilang kamu sanggup melaksanakan ini!

Ju Kyung : Aku bilang bicara besok! Biarkan saya sendiri!

Pak Lim dan Ju Young ikut membujuk Nyonya Hong biar berhenti memarahi Ju Kyung.

Tapi Nyonya Hong memerintahkan mereka diam.

Nyonya Hong : Katakan kamu takkan melaksanakan riasan kolot ini. Cepat! Kenapa mesti riasan? Kau ingin menjadi sepertiku!

Nyonya Hong merobek kartu registrasi Ju Kyung.

Nyonya Hong : Minta pengembalian dana besok. Tidak, biar saya saja. Jika kamu laksanakan ini lagi saya akan mengusirmu dari rumah ini. Mengerti?

Ju Kyung : Kenapa ibu mesti begini juga! Aku ingin melakukannya. Apa salahnya itu? Kenapa siapa saja menolakku? Aku ingin melaksanakan apa yang kuinginkan dan berjumpa orang yang kusukai! Tak bolehkah saya bahagia? Apa saya tidak memiliki hak?

Ju Kyung lari ke kamarnya.

Nyonya Hong mau memburu Ju Kyung namun ditahan Pak Lim.

Ju Young lari menyusul kakaknya.

Ju Kyung eksklusif rebahan dan nangis lagi hingga di kamar.

Ju Young ikut duka mendengar tangisan sang kakak.

Di kamarnya, Soo Jin lagi membaca komentar jelek untuk Ju Kyung.

“Dia berkencan dengan Soo Ho dengan muka seumpama itu? Mereka tak cocok.”
“Lee Soo Ho, sadarlah.”
“Bukankah kita mesti sanggup versi gres untuk sekolah?”
“Betapa gampangnya hidup berkat riasan.”
“Aku akan bunuh diri kalau ada videoku seumpama ini.”
“Siapa yang posting ini? Bukankah ini kekerasan sekolah?”

Soo Jin berhenti membaca dan lanjut belajar.

Seo Jun lagi di kafe sama temen2nya. Seo Jun menuliskan komentar di video Ju Kyung.

Seo Jun : Aku akan bunuh siapa saja yang posting komentar buruk.

Temen-temen Seo Jun yang membaca itu, eksklusif meledek Seo Jun.

Seo Jun memerintahkan mereka semua diam.

Seo Jun kemudian memandang Cho Rong.

Seo Jun : Cho Rong-ah, kamu mendapatkan admin?

Cho Rong : Tunggu saja.

Seo Jun kesal.

Cho Rong mengirim pesan ke seseorang. Dia bilang, kalau orang yang dikiriminya pesan akan kencan buta sama Seo Jun kalau diberitahu siapa adminnya.

Temen2 Seo Jun ingin tau Seo Jun mau ngapain sehabis tahu siapa adminnya.

Cho Rong mau bilang kalau Seo Jun naksir Ju Kyung namun Seo Jun eksklusif nyumpel verbal Cho Rong dengan makanan.

Seorang sobat berteriak, mengundang Ju Kyung sambil menunjuk ke sebuah arah.

Seo Jun eksklusif bangun dan nyariin Ju Kyung, namun ia cuma dikerjai temennya.

Pak Han di depan penyeberangan. Dia masih merasa Ju Kyung gak masuk sekolah lantaran sakit hati dengan keterkaitannya dan Hee Kyung.

Lalu kemudian Pak Han menyaksikan Hee Kyung di seberang jalan.

Pak Han menelepon Hee Kyung.

Hee Kyung : Kenapa kamu menelepon? Untuk mendengar suaraku duluan?

Hee Kyung mau nyebrang namun disuruh berhenti sama Pak Han.

Pak Han : Ayo bicara seumpama ini. Aku akan kehilangan tekadku kalau saya menyaksikan wajahmu.

Hee Kyung : Apa maksudmu?

Pak Han minta putus.

Hee Kyung gak ngerti, tiba-tiba? Kenapa?

Pak Han : Menurutku ini tak benar. Aku tak tahu itu akan sungguh menyakiti Ju Kyung. Seandainya saya tahu kamu yakni kakaknya, saya tak akan memulainya.

Hee Kyung : Itu berlebihan. Siapa yang menghancurkan sesuatu seumpama ini?

Pak Han : Aku… Aku dipindahkan tahun depan. Dalam waktu satu tahun. Tepat pada jam ini pada hari ini tahun depan, kalau kita masih saling mencintai, ayo kita kembali bersama.

Hee Kyung : Setahun?

Hee Kyung mau nyebrang, namun disuruh berhenti oleh Pak Han.

Pak Han kemudian mengucapkan selamat tinggal dan pergi sambil menangis, namun pas lari, sempet2nya ia jatuh tasnya.

Hee Kyung teriak mengundang Pak Han.

Pak Han ngambil tasnya yang jatuh dan bergegas pergi.

Hee Kyung sewot, putus cinta macam apa ini?

Pak Oh menemui Soo Ho. Pak Oh bilang, ia merasa mesti minta maaf pada Soo Ho lantaran menghasilkan Soo Ho dalam kesusahan terkait masalah Se Yeon.

Soo Ho bilang Pak Oh harusnya minta maaf pada keluarga Se Yeon.

Pak Oh : Kau benar. Aku menemui mereka dan memohon maaf. Aku akan hidup dalam pertobatan selama sisa hidupku.

Pak Oh juga menerangkan kalau Pak Lee gak tahu apa-apa soal itu.

Pak Oh bilang, Pak Lee gak pernah melalui batas di masa lalu.

Soo Ho marah, kenapa kamu yang jelaskan itu kepadaku?

Pak Oh : Dia mungkin tak bakir mengungkapkan, namun ia sungguh peduli padamu. Itu yang saya tahu. Jadi, benci saya semaumu, jangan ayahmu. Aku ingin memberitahumu sehabis dengar betapa sakitnya ini untukmu.

Soo Ho yang masih marah, beranjak pergi.

Soo Ho ke tempat tinggal Ju Kyung. Dia menjangkau ponselnya dan membaca pesan yang masuk dari ayahnya.

Ayahnya tanya, apa ia senggang. Dia akan keluar negeri jadi ingin menyaksikan Soo Ho sebelum pergi.

Ju Young keluar. Dia telah berpakaian rapi dan siap untuk sekolah.

Ju Young terkejut menyaksikan Soo Ho.

Soo Ho : Dimana Ju Kyung?

Ju Young : Dia mungkin akan mangkir sekolah hari ini juga.

Soo Ho : Kalau begitu, suruh ia mengangkat teleponnya.

Ju Young : Aku ragu ia dalam posisi untuk mengangkat telepon.

Nyonya Hong menggedor kamar Ju Kyung.

Nyonya Hong : Kau takkan bersekolah! Hanya lantaran saya melarangmu mencar ilmu tata rias! Kenapa ia tiba-tiba jadi murung?

Pak Lim memerintahkan Nyonya Hong berhenti.

Pak Lim : Pergi saja ke salon. Aku akan bicara dengannya nanti.

Soo Ho memerintahkan Ju Young menyampaikan pada Ju Young, bahwa ia akan menanti di toko komik.

Ju Young : Astaga. Kau niscaya sungguh-sungguh mencintainya.

Tapi Ju Young gak oke Soo Ho mangkir lagi.

Ju Young menggandeng Soo Ho dan mengajaknya sekolah.

Ju Young : Akan kusuruh ayahku, menyuruhnya menjawab telepon sehabis ia tenang. Ayo pergi.

Ju Young menyaksikan sepatu Soo Ho.

Ju Young : Sebentar. Merk apa sepatu kets itu? Itu tak cocok untukku, ‘kan? Lupakan, Kak.

Guru-guru akibatnya tahu apa yang terjadi pada Ju Kyung.

Mereka pun galau apa yang mesti mereka lakukan.

Pak Han gres sadar itulah penyebab Ju Kyung tak masuk sekolah kemarin.

Guru yang suka menghukum bawah umur tiba dan tanya, apa yang mesti mereka laksanakan untuk mengatasi masalah Ju Kyung.

“Anak-anak dalam video itu bukanlah siswa di sekolah kita, jadi, kita tak sanggup mengundang sidang komite. Dan bagaimana kita sanggup tahu siapa yang memposting ini?”

Dia juga nanyain kabar Ju Kyung. Pak Han bilang Ju Kyung mangkir lagi.

Pak Han pun diminta mengundang orang bau tanah Ju Kyung.

Di kantor, Hee Kyung kesal lantaran diputusin Pak Han.

Hee Kyung udah kerja lagi.

Rekan Hee Kyung datang, mengundang Hee Kyung untuk rapat.

Tapi Hee Kyung gak denger dan mengambil kalendernya.

Hee Kyung : Setahun, apanya!

Hee Kyung merobek kalendernya. Rekannya dibelakang ngeri melihatnya.

Soo Ho nyopotin poster Ju Kyung yang udah dicoret-coret dengan kata-kata hinaan.

Pas nyopotin, ia ketemu Seo Jun yang lagi meniadakan goresan pena hinaan di poster Ju Kyung.

Soo Ho : Kenapa tidak kamu copot saja?

Seo Jun nanyain kabar Ju Kyung. Soo Ho gak menjawab. Melihat muka Soo Ho, Seo Jun telah tahu jawabannya.

Seo Jun kemudian bertujuan kasih tahu Soo Ho siapa yang mosting video Ju Kyung.

Tapi Soo Ho bilang ia tahu siapa.

Seo Jun kaget.

Soo Ho pergi. Seo Jun ikutan nyopotin poster Ju Kyung dan nyusulin Soo Ho ke kelas.

Sampai kelas, mereka menyaksikan Tae Hoon lagi ngasih aegyo ke Soo Ah biar Soo Ah tersenyum.

Seo Jun kesal melihatnya. Kata Seo Jun, pagi-pagi mereka udah bikin ia sakit mata.

Tapi Soo Ho malah merhatiin cara Tae Hoon ngibur Soo Ah.

Soo Jin ngeliatin Soo Ho.

Seo Jun ngeliatin Soo Jin.

Pak Han tiba dan menyaksikan murid-muridnya tertawa seolah tak ada apapun yang terjadi.

Pak Han lantas masuk. Anak-anak eksklusif pergi ke dingklik mereka.

Anak-anak ingin tau apa mereka akan pilih muka gres buat sekolah lagi.

Mereka gak oke Ju Kyung jadi versi sekolah.

Pak Han : Itukah sebabnya kalian merobek semua posternya? Kalian tahu kenapa ia tak masuk sekolah hari ini dan niscaya mengetahui perasaannya di saat ini. Tapi nampaknya tak ada yang mengkhawatirkannya. Aku kecewa pada kalian semua. Tindakan kalian membuatku takut. Bagaimana sanggup kalian menertawakan video… sobat kalian yang dipermalukan seumpama itu? Apa rasa sakit yang mesti diderita Ju Kyung cuma dagelan bagi kalian?

Anak-anak terdiam.

Di jam istirahat, Soo Ho meng-SMS Ju Kyung.

Soo Ho : Kau telah makan? Kau tidak sedang menangis, kan?

Beberapa siswi melalui dan eksklusif menggosipkannya.

Soo Ho yang kesal dan tahu apa yang mereka bicarakan, eksklusif mengakui dengan lantang kalau ia dan Ju Kyung pacaran.

Tae Hoon datang.

Tae Hoon : Soo Ho-ya, kamu tidak ingin menyampaikan sesuatu padaku? Kenapa kamu tak beri tahu saya bahwa kalian berkencan? Aku sungguh berupaya untuk kalian. Aku sakit hati mengenali ia menolakmu! Rasa khawatir… membuatku tersadar di malam hari. Benarkah kamu temanku?

Soo Ho : Benar. Maaf. Ju Kyung ingin merahasiakannya.

Tae Hoon : Tahukah kamu apa yang lebih menjengkelkan? Han Seo Jun nampaknya tahu kalian berdua berkencan.

Soo Ho : Memang kenapa?

Tae Hoon : Kalian berdamai dan kini saya ditendang ke tepi jalan? Siapa yang hendak kamu selamatkan kalau Seo Jun dan saya tenggelam?

Soo Ho bilang Tae Hoon.

Tae Hoon eksklusif senyum.

Soo Ho : Seo Jun bakir berenang.

Tae Hoon kemudian duduk di samping Soo Ho. Soo Ho tanya, gimana caranya menghibur pacar.

Tae Hoon : Aku tidak ingin memberitahumu ini, tapi…

Bersambung ke part 3…

Red Shoes Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain un...