True Beauty Ep 15 Part 3

Drama Korea – Sinopsis True Beauty Episode 15 Part 3. Jika Kalian ingin tahu recap secara full tersedia nih di tulisan yang ini. Untuk tahu cara potongan recap Episode sebelumnya baca di sini.

Temen2 Ju Kyung udah pada keluar. Tapi Ju Kyung yang mabuk, malah nemplok di pintu keluar.

Ju Kyung : Tok tok. Aku ingin pulang.

Seo Jun yang menyaksikan itu, eksklusif memapah Ju Kyung keluar.

Seo Jun bilang pada teman-temannya kalau beliau akan mengirim Ju Kyung pulang.

Seo Jun : Pergilah tanpa kami.

Seo Jun menenteng Ju Kyung pergi.

Seo Jun yang kewalahan mempertahankan Ju Kyung yang mabuk, mau menggendong Ju Kyung.

Ju Kyung gak mau. Dia bilang beliau gak mabuk.

Ju Kyung menyaksikan mainan kendaraan beroda empat bawah umur dan mau naik itu.

Seo Jun yang menyaksikan itu, eksklusif berupaya menggendong Ju Kyung.

Tapi kemudian, gurita kecil yang ada di dalam akuarium kecil di depan kedai makanan seafood, menawan perhatian Ju Kyung.

Ju Kyung mendekat dan mengambil gurita itu. Sampai si pemilik resto keluar dan menegur mereka.

Ju Kyung melengos pergi gitu aja.

Dia mengundang taksi sambil berlangsung ke arah mainan kendaraan beroda empat anak-anak.

Ju Kyung naik ke atas mainan kendaraan beroda empat itu dan mulai mengendarainya.

Si anak pemilik mainan cuma sanggup termangu menyaksikan Ju Kyung.

Orang bau tanah anak itu dan juga Seo Jun datang. Seo Jun minta maaf dan eksklusif menggendong Ju Kyung.

Seo Jun dan Ju Kyung duduk di taman.

Seo Jun menampilkan Ju Kyung air.

Seo Jun : Kau sudah sadar? Jika sudah, sikapmu tidak akan menyerupai itu. Mengambil gurita kecil hidup dari akuarium?

Ju Kyung : Perutku mual sebab caramu menggendongku.

Seo Jun : Kalau begitu, muntahkan saja semuanya.

Ju Kyung : Tidak, itu sia-sia. Aku akan mencerna semuanya. Semuanya akan turun sehabis saya duduk sebentar. Kau tahu keadaannya. Aku baik-baik saja sekarang.

Ju Kyung kemudian kembali membujuk Seo Jun untuk menemui Chen.

Seo Jun : Aku sudah menolak.

Ju Kyung : Tidak bisakah kamu memudahkan hidupku sekali ini saja? Setujulah untuk makan bersamanya.

Seo Jun : Bisakah kamu mengencani orang yang tidak kamu sukai?

Ju Kyung : Aku tidak memintamu menjadi pacarnya.

Seo Jun : Sudah cukup.

Ju Kyung : Temui beliau sekali ini saja!

Ju Kyung memegang kerah Seo Jun.

Seo Jun memegang tangan Ju Kyung.

Seo Jun : Berhentilah memintaku menemui perempuan lain sebab itu membuatku sungguh kesal.

Ju Kyung : Kenapa begitu?

Seo Jun : Bukankah sudah saatnya kamu tahu perasaanku?

Seo Jun pun mencium Ju Kyung.

Hari sudah pagi.

Ju Kyung terbangun dan merasa kepalanya sakit.

Ju Kyung duduk dan memakai kacamatanya.

Tak lama, beliau terkejut sebab ingat sesuatu.

Ju Kyung turun dan nendang bokong Ju Young.

Lalu beliau memerintahkan Ju Young mengambilkan air untuknya.

Tapi Ju Young timbul dari arah pintu.

Ju Young : Kurangi minum-minum, mengerti? Kakak lebih buruk dari Kak Hee Kyung.

Ju Kyung terkejut dan menyaksikan siapa yang ditendangnya.

Ternyata Seo Jun.

Seo Jun kesal, kamu menendang di mana tadi?

Ju Kyung cengengesan. Kau bermalam semalam?

Nyonya Hong menyahut. Bagaimana sanggup ibu menyuruhnya pulang jikalau beliau menggendongmu pulang hingga berair kuyup? Haruskah kamu mempermalukan ibu di depannya?

Ju Kyung aib dan bilang beliau gak ingat apapun sehabis meninggalkan bar.

Mereka semua mulai sarapan.

Ayah : Kudengar Seo Jun akan secepatnya mengawali debut.

Seo Jun tersenyum dan mengangguk.

Hee Kyung : Ya, kami menyepakati satu rancangan dan kami cuma perlu menegaskan lagu utamanya.

Ju Young menyaksikan jaket kuningnya yang dipakai Seo Jun.

Ju Young : Kau sanggup mengembalikannya tanpa mencucinya. Begitu kamu sukses, akan kujual di internet selaku busana yang kamu kenakan.

Nyonya Hong eksklusif menabok punggung Ju Young.

Nyonya Hong : Sulit dipercaya.

Ayah tanya, apakah mereka akan susah berjumpa Seo Jun sehabis Seo Jun jadi artis terkenal.

Seo Jun : Tidak mungkin. Aku akan mampir setiap hari.

Ayah : Untuk menemui Ju Kyung?

Semua eksklusif memandang Seo Jun.

Seo Jun bilang untuk merasakan masakan ayah.

Seo Jun : Bagaimana sanggup lebih yummy dibandingkan dengan masakan ibuku?

Ayah : Aku dimengerti arif dalam segala hal kecuali belajar. Jika kamu mau, saya sanggup membungkus sedikit kimchi lobak muda.

Seo Jun : Sedikit? Aku mau yang banyak.

Ayah : Tentu. Makanlah, akan kubungkuskan untukmu.

Ju Kyung mengirimkan Seo Jun keluar.

Ju Kyung canggung.

Ju Kyung : Ini untuk kamu makan di asrama.

Ju Kyung menampilkan Seo Jun bekal.

Ju Kyung : Bekerja keraslah dan jaga dirimu.

Ju Kyung mau tergesa-gesa masuk, tap Seo Jun memanggilnya.

Seo Jun : Ju Kyung-ah.

Ju Kyung : Apa?

Seo Jun : Soal kemarin…

Ju Kyung : Ada apa kemarin?

Seo Jun : Kau sungguh tidak ingat apa pun dari di saat kita meninggalkan bar?

Ju Kyung : Aku tidak ingat. Apa saya bersikap tidak sopan?

Seo Jun : Benarkah kamu tidak ingat?

Ju Kyung : Tentu tidak. Untuk apa saya membohongimu?

Seo Jun : Berhentilah akal-akalan tidak ingat.

Ju Kyung : Aku tidak berpura-pura. Aku memang tidak ingat apa pun.

Seo Jun : Kita berciuman.

Ju Kyung terkejut.

Tapi kenyataannya Seo Jun tidak mencium Ju Kyung malam itu.

Seo Jun memang bertujuan mencium Ju Kyung, namun beliau tak sanggup melakukannya.

Seo Jun balasannya memerintahkan Ju Kyung naik ke punggungnya.

Ju Kyung tersenyum dan eksklusif naik ke punggung Seo Jun. Ju Kyung bilang, Nyonya Hong akan menunggunya.

Flashback end…

Ju Kyung meralat ucapan Seo Jun. Dia bilang mereka gak ciuman.

Seo Jun : Bagaimana kamu tahu jikalau tidak ingat?

Ju Kyung eksklusif gugup.

Seo Jun : Kaprikornus kamu memang ingat. Karena itu kamu waspada di depanku sepanjang pagi ini. Aku sudah beberapa tahun mengenalmu.

Ju Kyung : Apa yang mesti kulakukan? Bagaimana jikalau saya ingat? Ini akan menghasilkan korelasi kita canggung. Kau cuma mabuk dan bingung…

Seo Jun : Aku tidak resah dan itu bukan kesalahan orang mabuk. Aku tidak pernah berkhayal menyatakan dengan cara sekonyol ini, namun kamu terus menyebut-nyebut Chen dan.. Tapi kenapa ini penting? Lupakan saja semuanya. Lupakan itu pernah terjadi dan tunggu aku. Akan kunyatakan perasaanku dengan baik kelak.

Seo Jun beranjak pergi.

Ju Kyung terdiam mempertimbangkan realita bahwa Seo Jun suka padanya.

Ju Kyung masuk kamarnya dan tak percaya kalau Seo Jun suka padanya.

Dia bahkan berpikir bahwa hari itu adala April Mop. Tapi di saat menyaksikan kalender, beliau tahu itu bukan April Mop.

Ju Kyung lantas bertanya-tanya sejak kapan Seo Jun punya perasaan padanya.

Seo Jun di gym, nyamperin Cho Rong.

Dia duduk di depan Cho Rong yang lagi nge-gym, sambil melukin bekal dari Ju Kyung.

Seo Jun : Cho Rong, apa yang mesti kulakukan?

Cho Rong : Kau menanti dua tahun untuk menyatakan perasaan kepadanya, namun balasannya kamu melakukannya sebab murka di rumahnya sambil memegang wadah berisi kimchi pada pukul 8.00 dengan performa menyerupai itu?

Seo Jun : Aku tidak pernah menyatakan perasaanku, mengerti? Aku cuma bilang kepadanya akan kulakukan kelak.

Cho Rong : Baiklah. Jangan meneteskan air mata.

Seo Jun : Aku kehilangan terlampau banyak otot untuk menemanimu menangis.

Cho Rong : Tapi mungkin ini yang terbaik. Jika kamu tidak marah, kamu akan merasa mengkhianati Soo Ho dengan menyatakan perasaanmu. Jadi, itu yang terbaik.

Cho Rong duduk di depan Seo Jun.

Cho Rong : Setelah seluruhnya terungkap, teruslah maju.

Seo Jun : Bagaimana cara seseorang menyatakan perasaannya?

Cho Rong : Kau tidak menonton drama TV? Para lelaki di dalam drama menyewa taman bermain selama sehari, menghasilkan helikopter melayang di atasnya, atau mengajak beliau naik kapal pesiar untuk menembakkan kembang api ke langit.

Seo Jun : Aku tidak kaya. Dari mana saya sanggup uangnya?

Cho Rong : Benar. Tentu saja. Kalau begitu, biarkan wajahmu yang bekerja. Apa pun yang kamu laksanakan akan terlihat keren. Lihat ini. Siapkan matamu dengan tatapan sarat kerinduan. Setelah minum ini, kamu akan menjadi pacarku. Aku berhasil memikatmu, bukan? Cobalah.

Seo Jun mempraktekkannya.

Seo Jun : Jadilah pacarku.

Cho Rong : Jantungku berdebar-debar. Jantungku berdebar kencang! Seo Jun, laksanakan itu saja.

Cho Rong percaya Ju Kyung gak akan menolak Seo Jun.

Seo Jun bercanda. Dia memegang pundak Cho Rong dan minta Cho Rong jadi pacarnya.

Cho Rong : Hentikan itu, ya? Jantungku berdebar kencang. Jangan laksanakan itu juga.

Di salon, ayah sedang memijat Paman Komik.

Sambil memijat, ayah dan Paman Komik latihan selaku seorang lelaki dan wanita.

Kayaknya Paman Komik bakal ikut kencan buta, jadi ayah mengajari Paman Komik.

Pak Lim : Halo, bahagia berjumpa denganmu. Aku Lim Jae Soon.

Paman Komik : Halo, saya Pak Pangeran dari Pangeran Komik. Aku menyayangimu.

Pak Lim : Sungguh? Kau dihentikan seterus jelas itu. Mari berganti tugas kali ini.

Ibu tiba dan tanya mereka lagi apa.

Ayah : Aku memberinya isyarat untuk kencan butanya besok.

Ibu : Sungguh? Kuharap kali ini berhasil mudah-mudahan kamu sanggup menikah tahun depan.

Paman Komik : Aku butuh pasangan yang bersedia.

Ibu : Dia ada di luar sana. Dia ada di suatu tempat, mulailah mencarinya. Contohnya, Hee Kyung kami. Dia senantiasa menentang pernikahan, namun beliau berjumpa seorang lelaki dan akan secepatnya menikah.

Mendengar Hee Kyung akan menikah, Pak Lim bilang tunggu sebentar dan lari ke dalam.

Paman Komik heran, ada apa dengannya?

Ibu mulai memijat Paman Komik.

Ibu : Dia emosional tiap kali ijab kabul Hee Kyung dibahas.

Paman Komik : Dia niscaya murung mesti menikahkannya. Bukankah hari ini pengumuman penerimaan universitas Ju Young?

Ibu : Ya, namun saya tidak percaya beliau akan lolos.

Di rumah, Ju Young lagi ngecek hasil cobaan tes masuk perguruan tinggi tingginya.

Dia mengeceknya bareng Go Woon.

Ju Young : Mari kita periksa bersamaan.

Go Woon gak mau.

Akhirnya mereka main suit batu-kertas-gunting untuk menentukan siapa yang hendak menyaksikan hasilnya pertama kali.

Ju Young kalah.

Karena kalah, Ju Young pun menyaksikan pengumuman di ponselnya, Go Woon masuk apa tidak.

Ju Young bilang Go Woon masuk.

Mereka eksklusif bersorak senang.

Go Woon bahkan hingga mencium pipi Ju Young.

Bersamaan dengan itu, Ju Kyung turun dan terkejut menyaksikan Go Woon mencium Ju Young.

Ju Young sendiri mematung habis dicium Go Woon.

Ju Kyung yang kaget, rahasia pergi.

Ju Kyung bertanya-tanya, sejak kapan Ju Young dan Go Woon saling menyukai. Dia fikir, mereka cuma teman.

Ju Kyung kemudian ingat kata-kata Seo Jun. Seo Jun bilang sudah waktunya Ju Kyung tahu perasaannya.

Ju Kyung melakukan pekerjaan selaku ajun Selena sekarang.

Tiba-tiba, Ju Kyung memperoleh SMS dari Seo Jun.

Seo Jun : Mari makan malam bareng besok. Jangan menjajal menghindariku. Ayo berjumpa dan berbincang.

Ju Kyung terdiam dan teringat kata-kata Seo Jun terakhir kali.

Seo Jun : Lupakan itu pernah terjadi dan tunggu aku. Akan kunyatakan perasaanku dengan baik kelak.

Akibatnya, Ju Kyung tak konsentrasi pada pekerjaannya hingga beliau diusir oleh Selena.

Soo Jin menjadi relawan. Dia membagi-bagikan brosur di jalanan.

Soo Jin : Tanda tangani lembar ini dan beri donasi untuk bawah umur di Afrika.

Di seberang jalan, Ju Kyung melintas.

Soo Jin menyaksikan Ju Kyung.

Soo Jin : Ju Kyung-ah.

Soo Jin bergegas mengejar-ngejar Ju Kyung, namun beliau tak sengaja menabrak seseorang.

Soo Jin minta maaf pada orang yang ditabraknya.

Saat menoleh ke arah Ju Kyung lari, Ju Kyung sudah tidak ada.

Soo Jin terdiam.

Seo Jun yang lagi latihan sebab debutnya sebentar lagi, bahagia banget sanggup SMS dari Ju Kyung.

Ju Kyung oke dan mengajak Seo Jun makan malam.

Seo Jun bilang, mari berjumpa besok sehabis Ju Kyung selesai bekerja.

Hee Kyung dan Pak Han fitting baju pengantin, namun Hee Kyung gak tenteram sama gaun dan bandonya.

Pak Han tertegun menyaksikan Hee Kyung. Dia gak percaya Hee Kyung akan menjadi istrinya.

Pak Han kemudian meminta Hee Kyung menjajal gaun berlengan lebar.

Pak Han : Menurutku itu akan cocok untukmu.

Hee Kyung : Yang penting merupakan kita menikah. Gaunnya tidak penting.

Pegawai memuji Hee Kyung yang terlihat santai.

“Anda sungguh santai. Bagaimana jikalau kita biarkan mempelai lelaki menentukan tuksedo dulu?”

Hee Kyung setuju.

Pak Han ngambek. Hahaha…. Dia kesal sebab Hee Kyung dingin di saat mereka tengah fitting baju pengantin.

Hee Kyung sibuk dengan ponselnya, sambil menanti Pak Han menjajal baju pengantin.

Begitu tirainya dibuka, Hee Kyung masih saja konsentrasi sama ponselnya.

Pak Han mengundang Hee Kyung. Akhirnya, Hee Kyung pun berhenti main ponsel dan memandang Pak Han.

Hee Kyung bilang Pak Han terlihat keren.

Hee Kyung : Mari kita pilih yang itu.

Pak Han : Tapi bukankah yang pertama lebih baik?

Hee Kyung : Yang pertama? Yang ini terlihat mirip. Semua tuksedo sama saja.

Pak Han : Apa maksudmu? Yang pertama tuksedo berkerah terbuka hitam dengan rompi. Yang ini tuksedo berkerah tidur biru bau tanah dengan pengikat pinggang. Yang kucoba sebelumnya berkerah lurus. Tapi yang ini bundar. Tergantung kerahnya, saya sanggup terlihat keren atau lembut. Ini sungguh memengaruhi kesanku. Kau tahu betapa pentingnya itu di hari pernikahan? Orang akan mengomentari jikalau kamu menikahi lelaki tampan…

Hee Kyung : Kau sungguh ganteng hingga tuksedonya bahkan tidak menonjol.

Pak Han : Kau tidak serius.

Hee Kyung : Baik. Coba yang berikutnya. Kali ini, akan lebih kuperhatikan.

Hee Kyung menyimpan ponselnya.

Tapi Pak Han masih memakai tuxedo yang sama. Hee Kyung yang gak ngeh kalau itu masih tuxedo yang sama, memuji Pak Han.

Pak Han kemudian bilang, kalau beliau masih memakai tuxedo yang tadi.

Hee Kyung : Apa? Astaga.

Pak Han pun ngambek.

Pak Han keluar duluan dari butik.

Hee Kyung mengejar-ngejar Pak Han sambil bertanya, apa Pak Han kesal.

Pak Han : Tidak, untuk apa saya kesal? Tapi rasanya cuma saya yang hendak menikah.

Hee Kyung : Apa maksudmu? Kau akan menikahiku.

Pak Han : Rasanya seakan-akan cuma saya yang bergairah soal ijab kabul kita.

Hee Kyung : Baiklah. Maafkan aku, ya?

Pak Han tanya, Hee Kyung minta maaf buat apa.

Hee Kyung sendiri pun gak tahu beliau minta maaf buat apa.

Pak Han : Telepon saya begitu kamu menyadari alasanmu menyesal.

Pak Han pergi. Tapi pas Hee Kyung manggil dia, beliau senyum-senyum.

Pak Han berbalik, memandang Hee Kyung tanpa senyum.

Tapi kemudian beliau kembali berbalik dan beranjak pergi sambil senyam-senyum.

Hee Kyung pusing.

Dia gak tahu gimana caranya bikin Pak Han gak murka lagi kali ini.

Mobil van berhenti di depan suatu gedung.

Chen dan tim nya turun dari mobil.

Chen meminta penyegar pada Ju Kyung.

Ju Kyung pun eksklusif menyemprotkan penyegar ke paras Chen.

Chen kemudian bilang kalau beliau tidak sanggup berlangsung sebab kakinya sakit.

Dua staf lain terdiam menyaksikan cara Chen memperlakukan Ju Kyung.

Mereka tahu Chen mengerjai Ju Kyung.

Ju Kyung bergegas mengambilkan sandal untuk Chen.

Saat memakai sandalnya, Chen dengan sengaja melemparkan sepatunya jauh-jauh dan memerintahkan Ju Kyung mengambilnya.

Staf lain protes, mereka mau bilang, Chen sedikit keterlaluan. Tapi Chen memandang mereka tajam.

Ju Kyung eksklusif mengambil sepatu Chen.

Tapi Seo Jun tiba-tiba tiba bawa bunga dan mengambil sepatu Chen.

Melihat Seo Jun, Chen eksklusif lari ke Seo Jun sambil berteriak manja mengundang nama Seo Jun.

Chen : Seo Jun Oppa, bagaimana kamu tahu albumku menempati peringkat pertama? Sulit kupercaya kamu membelikanku bunga.

Chen mau ambil bunga di tangan Seo Jun.

Tapi Seo Jun menampilkan bunganya ke Ju Kyung.

Chen kesal banget melihatnya.

Seo Jun memandang tajam Chen.

Seo Jun : Kau tidak mempunyai tangan?

Chen : Tangan? Aku punya tangan.

Seo Jun : Kalau begitu, ambillah sendiri.

Seo Jun melempar sepatu Chen ke pohon. *Mampus.

Chen mendesis kesal, kemudian bergegas mengambil sepatunya.

Seo Jun kemudian tanya ke staf lain, apa jadwal Ju Kyung sudah selesai.

Staf bilang, mereka sudah selesai dan akan pulang sehabis membenahi barang-barang.

Staf membolehkan Ju Kyung pulang duluan.

Tapi Ju Kyung mau bantu menenteng barang-barang.

Seo Jun eksklusif menawan Ju Kyung dan membawanya pergi.

Chen masih menggapai-gapai, nyoba ngambil sepatunya yang nyangkut di pohon.

Tapi kemudian beliau berteriak kesal menyaksikan Ju Kyung pergi sama Seo Jun.

Seo Jun menenteng Ju Kyung ke restoran.

Seo Jun menarikkan dingklik untuk Ju Kyung namun Ju Kyung malah duduk di dingklik satunya.

Ju Kyung menyaksikan Seo Jun yang berdiri mematung. Ju Kyung tanya, kenapa Seo Jun cuma berdiri.

Seo Jun : Tidak, tidak ada apa-apa.

Seo Jun mulai duduk. Entah Ju Kyung sengaja sebab tidak ingin memberi cita-cita pada Seo Jun, atau Ju Kyung tidak ngeh dingklik itu buat dia.

Ju Kyung kemudian tanya, apa gak apa-apa mereka tiba dengan busana kayak gitu.

Seo Jun bilang Ju Kyung terlihat cantik.

Ju Kyung jadi salting dan eksklusif menyaksikan daftar menu.

Seo Jun tertawa, kemudian beliau bilang Ju Kyung memegang daftar santapan nya terbalik.

Ju Kyung terkejut dan eksklusif membalikkan santapan nya.

Pesanan Seo Jun dan Ju Kyung datang.

Mereka mulai makan. Dan Seo Jun tanya, gimana menurutmu?

Ju Kyung menjawab dengan gugup.

Ju Kyung : Apa? Lezat. Di sini nyaman.

Seo Jun : Kau gugup?

Ju Kyung : Tidak. Kenapa saya mesti gugup?

Seo Jun : Aku gugup. Setelah menyatakan perasaanku kepadamu kemarin, saya terus mempertimbangkan cara keren untuk mengajakmu berkencan. Tapi saya enggan menghasilkan kericuhan menyerupai orang di drama atau film. Kupikir niscaya ada argumentasi kenapa wilayah ini populer. Aku akan berterus jelas kepadamu. Aku menyukaimu, Lim Ju Kyung.

Ju Kyung : Seo Jun-ah, aku…

Seo Jun : Aku sudah usang menyukaimu. Tapi dahulu, saya tahu kamu menggemari orang lain. Jadi, saya tidak mengajakmu kencan, namun juga tidak sanggup menyerah. Sudah tiga tahun sejak saya merasa menyerupai ini kepadamu. Tapi saya tidak sanggup merahasiakannya lagi. Aku terus merasa ingin memberitahumu menyerupai yang kulakukan kemarin. Jadi, saya tidak sanggup menyembunyikannya. Aku tidak bisa.

Ju Kyung : Seo Jun-ah, aku…

Seo Jun : Sekarang saya memohon mudah-mudahan kamu memandangku selaku seorang pria, Goyahlah sedikit. Sekali saja. Aku tidak meminta jawaban sekarang. Tiga kali berkencan. Berkencanlah tiga kali denganku. Sebagai lelaki dan wanita.

Ju Kyung terdiam mendengarnya.

Sekarang, mereka jalan kaki bersama.

Ju Kyung memeluk bunga Seo Jun, tapi… beliau terlihat kesakitan.

Seo Jun menyaksikan itu, ada apa?

Ju Kyung : Tidak apa-apa.

Seo Jun menyaksikan Ju Kyung memegangi perut.

Seo Jun : Ada apa? Kau sakit?

Seo Jun menenteng Ju Kyung ke minimarket. Dia membelikan Ju Kyung minuman untuk melancarkan pencernaan.

Seo Jun : Astaga. Sudah kuduga kamu akan sakit. Kau makan begitu cepat. Kau butuh obat?

Ju Kyung : Tidak. Itu cuma gangguan pencernaan.

Seo Jun : Kau merasa sungguh tidak nyaman?

Ju Kyung : Tidak.

Seo Jun : Ini menyenangkan. Kuharap kamu merasa tidak tenteram tiap kali menemuiku mulai sekarang. Aku ingin kamu nervous di dekatku dan sungguh menyadari kehadiranku. Tapi jangan hingga sakit.

Ju Kyung terdiam lagi mendengarnya.

Ju Kyung sudah tiba di rumahnya sekarang.

Dia terus ke kamarnya. Dia menaruh bunganya di atas meja, kemudian duduk di ranjang dan mempertimbangkan pengakukan cinta Seo Jun.

Ju Kyung kemudian memandang bunga dari Seo Jun. Dia menghela nafas kemudian memandang ke atas lemari nya.

Ju Kyung manjat dan mengambil suatu kotak di atas lemari.

Dia turun ke bawah dan membuka kotak itu. Isinya, barang2 kenangannya dengan Soo Ho.

Ada syal yang diberikan Soo Ho terakhir kali sebelum mereka berpisah. Ada kalung tanda jadian mereka. Ada boneka kegundahan juga gantungan tas couple milik Ju Kyung.

Ju Kyung berkaca-kaca. Dia mengajukan pertanyaan terhadap dirinya sendiri kenapa beliau membuka kotak itu.

Ju Kyung nangis lagi.

Bersambung ke part 4…

Red Shoes Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain un...