Drama Korea – Sinopsis My Roommate is a Gumiho Episode 6 Part 2, Untuk menyimak bacaan lengkap wacana spoilernya pribadi pergi ke tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya.
Sambil jalan Dam menyodorkan alasannya ia suka dengan sejarah. Sejak kecil ia sudah biasa ditinggal sendirian di rumah dengan adiknya. Mereka suka menonton drama kolosal. Dan pertama kali Eoreusin lihat Dam tersenyum yaitu di saat di basemen. Ia meyakinkan kalo apa yang ia senangi akan membawanya ke sana.
Teman kencan Dam bilang ia sudah terlatih dalam hidup. Tapi panjang umur menjadikannya lebih terlatih dari lelaki tadi. Ia meminta Dam untuk nggak mengalah atas mimpinya.
Mendadak ada petugas yang datang. Eoreusin melatikan lampu cuma dengan melihatnya saja. Mereka sembunyi. Petugas mendekat. Dan di saat hingga di daerah Eoreusin dan Dam, mereka sudah nggak ada.
Keduanya dalam perjalanan pulang. Dam lega lantaran mereka nggak ketahuan. Eoreusin sayang banget harusnya Dam sanggup melihat-lihat lebih lama.
Jaejin dan Soo Kyung menanyakan hasil sogaetingnya Dam. Dam ngasih tahu kalo teman-temannya menertibkan sogaeting untuknya. Ia bahkan sanggup kelas menawan hati dari Hyesun.
Eoreusin nelpon Hyesun dan menanyakan keberadaannya. Dan nggak butuh waktu usang ia pribadi ada di sebelah Hyesun. Ih Hyesun kaget.
Eoreusin nggak suka Hyesun menemui Dam. Hyesun berargumentasi kalo ia nggak sanggup menolak teman dekat sekelasnya. Ia cemas dengan relasi cinta dan benci. Lagian Woo Yeo juga sudah menolaknya.
Di kampus Dam menyaksikan poster Cerita di Balik Sejarah. Itu mengingatkannya pada Eoreusin dan waktu yang mereka habiskan.
Seonwoo Sunbae melihatnya dan menawan tasnya. Ia nggak akan menjamah Dam dan cuma ingin bicara. Ia menyinggung wacana rumor di departemen. Dam sih nggak masalah. Palingan juga ia akan dijadikan materi tertawaan untuk sesaat. Ia cuma nggak ingin ketemu sama Sunbae lagi.
Sunbae kembali meminta maaf. Dam memintanya untuk jangan menemuinya lagi.
Soo Kyung dan Jaejin tiba dan membawanya pergi dari sana.
Mereka minum bersama. Jaejin dan Soo Kyung nggak suka Dam dekat-dekat sama Seonwoo yang sudah seumpama itu lada Dam. Andai Dam berhasil dengan sogaeting nya maka ia sanggup menyombongkan ke Seonwoo kalo Dam sudah punya pacar.
Dam meminta Jaejin agar jangan menertibkan kencan buta lagi. Ia dalam masa nggak sanggup berkencan. Dam kemudian membandingkan dirinya dengan Eoreusin. Eoreusin kaya dan ganteng sedang ia cuma mahasiswa tanpa masa depan. Eoreusin luar biasa berkencan sedang ia pemula dalam kencan. Eoreusin makhluk mistis dan ia insan biasa.
Ibu nelpon menanyakan alamatnya. Katanya mau mengantarkan busana yang habis dipakai buat pemotretan. Dam yang berpikir kalo ibunya nggak mungkin tiba pribadi dari Amerika pun mengirimkannya tanpa ragu.
Lah ternyata ibu sudah ada di bandara.
Habis itu Dan nelpon. Dam ngasih tahu kalo ibu nelpon menanyakan alamatnya. Dan ngasih tahu kalo ibu ada di Seoul. Ia mau ke Hongkong dan ada problem dengan penerbangannya sehingga singgah di Seol.
Ih Dam cemas banget dan pribadi pulang. Ia bahkan naik taksi agar sanggup secepatnya sampai.
Di rumah Eoreusin sedang membaca koran. Dam nelpon. Belum juga ngomong ponselnya mati lantaran kekurangan baterai.
Telat. Ibu sudah di luar dan Eoreusin membukakan pintu untuknya.
Mereka duduk berhadapan. Ih, tegang banget ketemu mertua. Ibu menanyakan gimana ceritanya Eoreusin sanggup kenal sama Dam. Eoreusin galau jawabnya. Kalo ia bilang “Bagian bermanfaat diriku ada di dalam perut putrimu.” Akan terdengar seakan Dam hamil. Kalo “Aku mengeluarkan duit uang kuliah putrimu selaku ganti ia menemaniku.” Akan terdengar kalo mereka punya relasi yang nggak pantas.
Dam jadinya sampai. Ia ngasih klarifikasi panjang ke ibu. Ih ibu malah santai banget nyuruh Dam buat duduk. Keduanya sama-sama nervous berhadapan sama ibu.
Ibu mengajukan beberapa pertanyaan ke Dam dan Eoreusin. Keduanya menjawabnya nggak kompak. Sampai Dam nyuruh Eoreusin untuk menggunakan sihirnya ke ibu.
Eoreusin mencobanya. Ia memandang ibu tajam. Lah nggak berhasil. Ibu malah dengan santainya minum tehnya. Ibu sih nggak problem mau Dam tinggal sama siapapun berpekan-pekan apa berbulan-bulan. Ibu cuma nggak suka kalo Dam bohong. Eoreusin menginformasikan ibu kalo mereka memang tinggal bareng tetapi ia prospektif kalo nggak ada yang perlu ibu khawatirkan.
Ibu kemudian pamit. Ih Dam senang banget dengarnya dan mengantarnya keluar.
Sambil jalan Dam meminta maaf lantaran nggak sempat ngasih tahu ibu. Ia menenangkan kalo nggak ada apa-apa di antara mereka. Ih secara tiba-tiba ibu bilang kalo ia suka sama Eoreusin dan memuji selera Dam. Kayak ayahnya. Ia malah mendukung kalo Dam sama Eoreusin.
Taksinya ibu datang. Ia kemudian pergi. Padahal Dam mau mengantarnya. Eoreusin secara tiba-tiba muncul. Ia mengajak Dam untuk secepatnya pergi. Kalo mereka bergegas, maka Dam sanggup mengirim ibunya.
Dam hingga di bandara. Dan juga. Mereka mendapatkan ibu. Ibu mengomentari performa Dan yang kayak nggak mandi. Dan sama Dam malah jadi berantem. Ibu mengingatkan wacana moto keluarga mereka. Jalani hidupmu sendiri. Ibu juga berat meninggalkan mereka tetapi ia nggak merasa menyesal. Ia membereskan rambut Dam dan membereskan busana Dan. Ketiganya berpelukan.
Epreosin menyaksikan mereka dari kejauhan. Ih terharu lihatnya 😭😭
Dam sama Eoreusin pulang pada malam harinya. Dam berterima kasih pada Eoreusin. Berkatnya ia sanggup mengirim ibunya. Eoreusin kayak gres ngeh. Seperti itulah keluarga. Dam ngasih tahu kalo kadang mereka berkelahi tetapi memikirkannya menjadikannya tenang.
Dam bilang kalo Eoreusin punya dirinya. Ia nyuruh Eoreusin untuk menganggapnya selaku keluarganya. Bahkan sehabis mereka mengeluarkan kelerengnya.
Eoreusin melamun di rumahnya. Ingat yang Hyesun katakan kalo ia nggak menanggulangi orang yang istimewa dengan baik. Teringat masa lalu. Peperangan, api, pembantaian. Eoreusin yang seorang diri melawan orang-orang itu.
Gadis yang Eoreusin cintai menjajal kabur bareng ayahnya. Sebelah sepatunya tertinggal. Nggak tahu siapa sudah membunuh ayahnya. Sekarang giliran gadis itu.
Saat ia memejamkan matanya bersiap untuk mati, Eoreusin secara tiba-tiba timbul dan membunuhnya duluan. Pun sehabis selamat gadis itu nangis sesegukan lantaran sudah kehilangan ayah tercinta.
Semenjak hari itu Eoresin semakin bersahabat dengan gadis itu. Hari-hari yang mereka lalui sungguh membahagiakan. Gadis itu menyimpan kelereng Eoreusin. Ia terus menangguhkan untuk mengambilnya lantaran nggak ingin gadis itu melupakannya.
Sampai di saat kelereng mengambil semua energi gadis itu dan menjadikannya meninggal. Eoreusin sungguh menyesal. Tapi seluruhnya sudah terlambat.
Karena itulah ia seumpama nggak patut memiliki seseorang yang istimewa. Dam punya kehidupannya, keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Nggak adil kalo ia menghasilkan Dam tetap di sisinya agar hidupnya lebih menawan dan agar ia nggak kesepian.
Dam berdiri dan menyapa Eoreusin yang ia kira berdiri lebih pagi. Ha? Dari semalam Eoreusin terus di sana?
Eoreusin memandang Dam.
“Ini harinya. Aku mesti melepaskannya.”
Bersambung…