Drama Korea – Sinopsis My Roommate is a Gumiho Episode 4 Part 1, Untuk menyimak bacaan lengkap wacana spoilernya pribadi pergi ke tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya.

Dam turun dari bus. Dia mau menjawab telpon Eoreusin namun malah ponselnya mati gegara kekurangan baterai. Ia berlari dan tahu-tahu dipayungi sama Eoreusin. Eoreusin meminta Dam untuk menjawab telponnya sekalipun Dam ada di dekatnya, ia khawatir.


Seonwoo memperoleh pesan dari Dam yang katanya mau makan sup Darah sapi. Makanya ia pulang lebih awal.
Dam makan sup darah sapi bareng Eoreusin sambil memberi tahu kencannya dengan Sunbae. Dan di saat Dam pergi untuk mengambil acar, tanpa sengaja Eoreusin membaca pesan Seonwoo untuk Dam. Dia mengajaknya untuk menonton film.



Dam sedang bersiap. Ia yang mau pergi melalui Eoreusin yang sedang berkebun. Melihat performa Dam yang feminim menghasilkan Eoreusin menyerupai terpana. Ia akan menemui seseorang.
Dam pergi ke toko bunga.
Seonwoo memandangi ponselnya. Ia bahkan mengabaikan adiknya yang mengajaknya makan. Rupanya ia gelisah mengartikan jawaban Dam untuk pesannya yang mengajaknya nonton film. Nggak papa. Maksudnya apa? Padahal menurutnya Dam sungguh ageresif kemarin.

Ternyata Dam mau menyaksikan pertarungan Dan. Sebelumnya ia ketemu dengan Soo Kyung dan menceritakan apa yang sudah ia laksanakan bareng Sunbae kemarin namun anehnya Sunbae malah mengirim pesan mengajaknya untuk menonton tv.
Soo Kyung merasa kalo Sunbae mungkin beneran menggemari Dam. Dam membantahnya alasannya merupakan Sunbae bahkan nggak mengenalnya. Soo Kyung menanyakan pertanyaan yang nggak sanggup Dam jawab. Apa yang hendak Dam laksanakan kalo Sunbae beneran menyukainya??

Eoreusin juga sedang membicarakan Dam dengan Hyesun. Ia merasa kalo Dam merupakan gadis yang bagus yang ia nggak pernah jenuh melihantnya. Hyesun berpikir kalo Woo Yeo jatuh cinta pada Dam namun Woo Yeo pribadi membantahnya.
Hyesun menampilkan suatu kesepakatan. Ia akan kuliah dan di di saat yang serupa ia juga akan memantau Dam.


Eoreusin menanti Dam. Setelah menanti usang alhasil Dam pulang juga. Dikiranya Dam kabur dengan menenteng kelerengnya. Ia ingin memberlakukan jam malam. Nggak boleh pulang setelah jam 22.00 atau kalo enggak WiFi di kamar orang itu akan dimatikan.
Dam nggak terima. Ia sudah kuliah dan bukan anak Sekolah Menengan Atas lagi. Selain itu WiFi merupakan sesuatu yang sungguh penting dalam kehidupan di saat ini. Mending ia dicambuk aja. Ia ingin keluar dari kontrak mereka dan menanyakan berapa yang mesti dibayarnya?
Eoreusin cuma menatapnya dan menghasilkan Dam pribadi berubah pikiran. Ia akan pulang sebelum jam 22 00. Ia kemudian jalan ke kamarnya dan menutup agak keras. Sedetik kemudian ia kembali membukanya dan bilang kalo angin yang menghasilkan pintunya menutup keras. Eoreusin cuma tersenyum. Ara.



Eoreusin memikirkannya matang-matang dan mengirim pesan ke Hyesun. Ia setuju dengan penawarannya. Hyesun bahagia dengarnya dan menilai kalo Woo Yeo tergoda dengan omongannya.
Hyesun alhasil pergi ke kampus. Semua lelaki yang ia tinggalkan terpesona melihatnya. Nggak terkecuali Jaejin. Siapa sangka Hyesun menghampirinya dan menanyakan Jurusan Humaniora?
Jaejin menampilkan arahnya dengan sungguh panjang hingga alhasil ia menampilkan untuk mengantarnya ke sana.
Jaejin juga menenteng Hyesun untuk berkenalan dengan Soo Kyung dan juga Dam.

Eoreusin berada di suatu kafe. Seseorang memberinya kopi gratis alasannya merupakan sering melihatnya tiba ke sana. Hyesun mengirim pesan memberitahu kalo barusan ia ketemu dengan anak yang tinggal sama Woo Yeo.

Di kelas Hyesun dan Seonwoo terus memperhatikan Dam. Dosen memberi kiprah wacana mengetahui hubungan. Dua orang akan menjadi satu golongan yang hendak berkencan setiap final pekan dan melaporkan cara mereka berkomunikasi.
Jaejin akan berkencan dengan Hyesun dan Dam berkencan dengan Seonwoo. Teman-temannya Seonwoo hingga merasa kalo itu takdir. Seonwoo akan mengungguli taruhan kalo gitu.


Kelas usai. Dam mengundang Sunbae yang sedang bareng temannya. Ia menampilkan biar mereka nggak perlu ketemu kalo Sunbae sibuk. Mereka sanggup mengarang cerita.
Sunbae malah bilang kalo ia sungguh senggang. Ia akan mengajak Dam untuk ketemu hari Sabtu nanti. Ia akan mengantarkan waktu dan tempatnya. Dam yang nggak sanggup menolak cuma mengiyakan.
Dam mau mengabari Eoreusin kalo ia terlibat dengan sunbaenya untuk kiprah namun nggak jadi. Ia akan memberitahunya di saat sudah pulang nantinya.



Ia kemudian menyaksikan Seok yang sedang mengiklankan budaya kampus sehat. Dam kesengsem dan mau membacanya dulu.
Taejin dan teman-temannya Seonwo membicarakan wacana performa para gadis. Dari Hyesun hingga Dam. Taejin nemceri nilai buruk untuk Dam. Bahkan kalo ia dikasih Dam gratis, ia nggak akan mau.
Dam rupanya mendengarnya. Ia yang bareng Seok merasa sungguh tersinggung dengan apa yang Taejin ucapkan. Secara ia bukan benda. Ia mendesak Taejin untuk untuk meminta maaf padanya.
Taejin menolak. Ia nggak merasa bersalah buat apa minta maaf. Dam nggak papa kalo Taejin nggak mau minta maaf. Ia akan menilai kalo nggak ada yang mengajarkannya untuk minta maaf di rumah kalo bersalah.
Ia memandang tajam mereka kemudian pergi.



Seonwoo mengundang Dam. Ada yang mau ia bicarakan. Seok kemudian pamit. Seonwoo menekankan kalo ia nggak bilang apa-apa tadi. Dam marah. Seonwoo bahkan rela dipukul biar Dam nggak murka lagi.
Dam malah mengepalkan tangannya dan seakan siap menghantam Seonwoo. Dia minta Seonwoo untuk mengobrol wajahnya. Seonwoo yang ingin Dam nggak murka lagi mendekat dan mengobrol parasnya sambil memejamkan mata. Dam tahu-tahu menghantam kepalanya pakai gulungan kertas dari Seok tadi.
Seonwoo nggak perlu minta maaf. Tapi nggak semestinya ia membisu saja di saat mendengarnya.

Di dalam lift yang penuh, Dayoung sama Seojin membicarakan apa yang dibicarakan Sunbae wacana Dam. Mereka nggak akan mau sama Dam meski gratis.
Ternyata di belakang ada Hyesun. Ia keluar duluan setelah Seojin dan Dayoung. Ternyata di sudut lainnya ada Dam juga. Ia menjajal untuk nggak terpengaruh dengan apa yang mereka bicarakan.

Di kelas yang sudah kosong Hyesun nelpon Woo Yeo dan memberitahunya kalo kuliah lebih memukau dari yang dibayangkannya. Ia dipasangkan untuk berkencan dengan lelaki yang 700 tahun lebih kuda darinya untuk mempelajari kekerabatan romantis.
Woo Yeo nggak tertarik. Hyesun melanjutkan kalo Dam dipasangkan dengan lelaki macan. Woo Yeo juga masih nggak tertarik. Ia melarang Hyesun untuk memberitahu hal lain selain kelereng. Ia cuma ingin Hyesun mempertahankan Dam dan kelerengnya.
Untuk yang terakhir Hyesun ngasih tahu kalo Dam kelihatannya akan menangis. Kali ini Woo Yeo nampak nggak nyaman. Ia khawatir.



Dam melaksanakan kerja golongan dengan Dayoung, Seojin, Taejin dan Moogeun. Nggak ada yang serius mengerjakannya. Taejin dan Moogeun pergi setelah Dam meminta mereka untuk meriset lagi.
Dam kemudian mengajak Dayoung dan Seojin untuk mengerjakannya. Selagi Dam mencari buku, Dayoung dan Seojin malah membicarakannya. Katanya Dam angkuh dan andal berpura-pura. Sampai mengomentari wacana Seonwoo segala yang kini akrab dengan Dam. Dam yang merasa kalo mereka sudah kelewatan menegur mereka.
Lah Dayoung malah murka dan alhasil pergi. Seojin juga mengikutinya. Nggak usang Taejin sama Moogeun kembali. Mereka malah nyalahin Dam dan nggak mau nerusin tugas. Dam mengingatkan kalo tugasnya mesti dikumpulin besok namun mereka nggak peduli. Dam mengancam nggak akan memasukkan nama mereka nantinya. Taejin dan Moogeun nggak peduli dan ikut pergi juga.

Akhirnya Dam melaksanakan seluruhnya sendiri hingga malam banget hingga yang tersisa cuman ia doang. Dan di saat merasa sungguh letih ia pun pulang.



Saat melalui lorong secara tiba-tiba lampunya menyala satu persatu di saat Dam melangkah. Awalnya Dam nggak ngeh. Sampai ia lihat Eoreusin di depannya. Nggak tahu kenapa Dam pribadi nangis dan Eoreusin mendekat menepuk punggungnya.
Saat Eoreusin duka lazimnya ia ke gunung. Kalo Dam punya wilayah menyerupai gunung baginya ia akan menemaninya ke sana.


Dam mengajak Eoreusin ke karaoke. Dia nyanyi sambil maki-maki sepuas hati hingga perasaannya jadi lega. Habis itu giliran Eoreusin nyanyi. Dam ketawa banget dengar lagunya. Sepertinya lagu yanh sungguh lama.
Habis nyanyi mereka kemudian beli eskrim. Dam nggak henti-hentinya menertawakan lagu dan es krim pilihan Eoreusin yang seleranya sama kayak kakek-kakek.



Keduanya kemudian mengkonsumsi es krim masing-masing di depan toko. Dam sanggup kiriman foto dari Dan di saat ia menonton pertandingannya dan menunjukkannya pada Eoreusin. Melihat itu menghasilkan Eoreusin tersenyum soalnya sebelumnya ia kan ngiranya Dam ketemuan sama Sunbae.
Dan di saat Eoreusin menyaksikan ada es krim di sudut bibir Dam, ia menghapusnya pakai tangannya. Dam mikirnya itu alasannya merupakan Eoreusin nggak suka dengan sesuatu yang nggak rapi.


Keduanya pulang. Sesampainya di kamar Dam pribadi rebahan. Ia merasa kalo Eoreusin akan jadi orang luar biasa di saat jadi insan nanti.
Paginya Dam merasa sungguh lemas. Ternyata hari itu ia tiba bulan. Ia kemudian pamit ke Eoreusin untuk beristirahat.
Siangnya Eoreusin panik alasannya merupakan Dam nggak juga keluar kamar. Bahkan untuk makan siang. Eoreusin hingga nanyain apa yang pingin Dam makan. Haruskah saya berbelanja yum woon sen? Tawar Eoreusin. Karena Dam nggak juga menjawab alhasil ia masuk. Dam nampak sungguh lemas. Dia minta piza, jokbal, dan tteokbokki.

Eoreusin membelikan semua yang Dam sebutkan. Nggak menyerupai tadi, Dam sungguh agresif mengkonsumsi semua makannya. Nggak cuma membelikan makanan, Eoreusin juga membelikannya obat pereda nyeri. Melihat semua kebaikan Eoreusin menghasilkan Dam berpikir kalo Eoreusin lebih baik dari para lelaki di kampusnya. Dia lebih manusiawi. Ia percaya kalo Eoreusin akan jadi lelaki yang bagus nantinya di saat sudah jadi manusia.
Bersambung…