Drama Korea – Sinopsis My Roommate is a Gumiho Episode 8 Part 2, Untuk menyimak bacaan lengkap ihwal spoilernya pribadi pergi ke tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya.
Eoreusin cuma ingin memantau Dam untuk sementara. Ternyata ia sedang bicara dengan Hyesun. Hyesun mengingatkan kalo Woo Yeo nggak punya banyak waktu. Kalo Woo Yeo masih memikirkannya kenapa meniadakan ingatannya?
Eoreusin cuma ingin Dam dapat hidup dengan normal. Hyesun meragukannya. Woo Yeo mungkin dapat menipu orang lain, tetapi ia nggak dapat mendustai diri sendiri.
Jaejin masih berupaya untuk mengajak Dam makan tetapi Dam nggak mau. Dia tahu kalo Jaejin cuma ingin membicarakan ihwal Jin ah.
Lah penduduknya malah datang. Katanya ia nggak sengaja melalui dan mampir untuk berjumpa dengan Jaejin. Jin ah juga menyindir Dam yang masih lajang alasannya merupakan masih bareng dengan Jaejin.
Ih Dam kesal dengarnya dan mau menyerang Jin ah tetapi Jaejin menghalanginya. Jin ah mengeluh kalo kakinya sakit dan mengajak Jaejin untuk pergi ke kafe dengannya.
Dam menyuruhnya untuk pergi alasannya merupakan Jaejin nggak akan mau pergi dengannya. Ia mengungkit tiap kali Jin ah membuang Jaejin ia yang mesti mengurusnya.
Jin ah merengek ke Jaejin dan menghasilkan Jaejin lemah. Ia menegaskan untuk pergi dengan Jin ah.
Ih Dam kesal banget. Ia kemudian menyaksikan Eoreusin sedang berjalan. Jaejin mengirim pesan meminta maaf. Ia jadi lemah di saat menyaksikan tampang Jin ah.
Seok nelpon memintanya datang…ke program makan sama profesor baru. Acara itu berniat untuk menyambut profesor baru. Secara Dam merupakan ketua dewan.
Lah kok ada Soo Kyung juga. Secara ia bukan anggota dewan. Dan lagi di saat sesi tanya-tanya Soo Kyung pakai nanya apa profesor dah nikah apa belum. Lah orang nggak pakai cincin juga.
Seok nyuruh Dam untuk nanya juga. Dam nanya gimana nilai mereka akan dijumlah nantinya dan Eoreusin bilang menyerupai biasanya.
Jaejin bicara sama Jin ah. Dia menolak dikatakan selingkuh. Cuman gelisah aja mesti milih Jaejin apa lelaki yang satunya. Dan kini ia mau ngasih Jaejin peluang untuk meyakinkannya biar ia nggak gelisah lagi. Selama ini Jaejin senantiasa bareng Dam dan ia nggak suka.
Jaejin kayak kesal dengan ucapan Jin ah. Padahal selama ini ia senantiasa mendahulukan Jin ah daripada Dam. Baginya Dam bukan wanita. Dia cuma kawan manusia.
Jin ah karenanya mengakui kalo ia menduakan di saat pacaran sama Jaejin. Tapi ia nggak terima kalo cuman ia yang disalahin. Jaejin juga salah.
Hyesun ternyata ada di sana. Dia sengaja melalui mereka. Jaejin menyapanya. Hyesun nggak mau mengusik dan mengingatkan Jaejin dengan rencana mereka haru Sabtu nanti. Jaejin mengiyakan.
Jin ah nggak suka lihatnya. Dia menanyakan siapa Hyesun ke Jaejin tetapi Jaejin nggak mau ngasih tahu. Jin ah kemudian minta Jaejin untuk berjumpa dengannya hari Sabtu nanti.
Jaejin nggak dapat alasannya merupakan ia mesti melakukan kiprah hari Sabtu nanti. Jin ah menyuruhnya untuk melakukan kiprah hari Minggu aja.
Akhirnya Jaejin berani mengambil keputusan untuk milih Hyesun dan menolak Jin ah. Ih Jin ah nangis. Dia mrndesak Jaejin untuk bilang siapa perempuan ini.
Hyesun yang nggak tahan karenanya ngasih tahu kalo hari Sabtu Jaejin merupakan miliknya. Wah Jaejin nggak nyangka kalo Hyesun akan berkata menyerupai itu.
Keduanya meninggalkan kafe. Hyesun menasehati mudah-mudahan Jaejin jangan membuka hatinya untuk orang lain. Ia nggak dapat menang kalo berbincang semua kartunya.
Jaejin membantah kalo ia bermain-main. Ia juga nggak ingin menang. Ia cuma sempat menyukainya.
Eoreusin mandangin fotonya sama Dam. Ingat gimana dahulu Dam tersenyum padanya tetapi kini Dam memandangnya menyerupai orang asing. Ih Eoreusin nyesel.
Sementara itu Dam yang menanti lift juga mikirin Eoreusin. Gimana dapat Eoreusin terlihat baik-baik saja.
Dan pas pintu lift terbuka…hayo ada Eoreusin sama Sunbae di dalamnya. Suasananya canggung banget. Apalagi Sunbae menagih akad Dam untuk nelpon. Dia mengajak Dam untuk makan malam dan kencan mereka nantinya.
Mendadak ada duduk permasalahan sama liftnya. Hampir aja Dam jatuh. Baik Eoreusin sama Sunbae sama-sama membantu tetapi Dam terima kasihnya sama Sunbae doang.
Setelah keluar dari lift Dam jalan sama Sunbae. Sunbae mengajaknya makan malam. Ia menyaksikan kalo Dam kurang sehat gegara nangis mulu kemarin-kemarin.
Dam nggak yummy kedengaran sama Eoreusin dan mengajak Sunbae pergi dari sana.
Ih Eoreusin kayak kalut dengar Dam nangis mulu.
Di kawasan makan Dam termenung mulu. Dia nggak ngerti dengan santapan yang Sunbae tawarkan dan menyuruhnya untuk memesan.
Dam jujur kalo pesan itu bukan darinya. Itu ulah adiknya yang katanya percaya kalo Sunbae menyukainya.
Sunbae ternyata sudah tahu. Nggak mungkin Dam bicara manis padanya hingga ngirim emot. Karena itulah ia nggak nelpon. Ia takut kalo ia nelpon Dam akan berubah pikiran.
Dan Sunbae pun mengungkapkan perasaannya ke Dam. Dam sendiri ragu. Ia pikir Sunbae kembali mempermainkannya. Dan Sunbae juga nyesel. Harusnya ia dapat melakukannya lebih baik lagi.
Mereka berlangsung bersama. Sunbae melarang Dam untuk tergesa-gesa ngasih jawaban. Ia melakukannya bukan alasannya merupakan merasa bersalah tetapi alasannya merupakan menyukainya.
Dam merasa nggak akan ada yang bisa mengganti meski ada yang menyukainya. Ia masih mikirkan Eoreusin.
Ia menyaksikan Eoreusin didekati sama beberapa mahasiswi.
Eoreusin menyaksikan Dam berlangsung membelakanginya. Rasanya nyesek.
Dam menemui Sunbae di kelas yang kosong dan bilang kalo ia menggemari orang lain.
Ih ternyata ada Eoreusin yang mendengarkannya di balik pintu. Dia kayak penasaran. Siapa orang lain itu. (Ya kamu)
Dam menemani Jaejin minum dan menyimak curhatnya ihwal Jin ah. Beda dengan sebelumnya, kali ini Dam mengerti perasaan Jaejin alasannya merupakan mengalaminya juga. Kenapa ia tiba dan menggoyahkannya?
Habis minum Dam menenteng Jaejin untuk pulang. Mereka jatuh. Jaejin mau lari tetapi nggak jadi. Ih ia kembali menghancurkan spion kendaraan beroda empat orang. Dan ternyata itu merupakan mobilnya Hyesun. Yang lebih mengagetkan lagi ia bareng Eoreusin. Dam menatapnya sarat tanya. Sedang apa mereka?
Hyesun justru merasa kalo itu niscaya berat bagi Jaejin. Ia nyuruh Dam untuk nyuruh Jaejin untuk menelponnya kalo sudah sadar.
Eoreusin mengkhawatirkan Dam dan mau mengantarnya tetapi Dam menolak. Ia akan menenteng Jaejin ke rumahnya. Eoreusin merasa menggemari Dam debgan cara yang berbeda.
Melihat kedekatan Dam dengan Jaejin menjadikannya cemburu. Dam menolak tawarannya. Dam kemudian pamit. Mereka akan naik taksi.
Dan Eoreusin berlangsung mengikuti Dam di belakangnya. Mereka mendapat taksi. Jaejin pribadi masuk dan nyaris menjadikannya jatuh.
Eoreusin pribadi berteleportasi dan menangkap Dam. Kan? Kamu dapat jatuh.
Tangan Dam masih di genggamannya. Beraninya aku…. Dia masih sungguh muda dan muda. Sejak kapan dan bagaimana?
Dam nenarik tangannya dan nyuruh Eoreusin untuk pergi. Hyesun niscaya nunggu.
Eoreusin ingat apa yang Hyesun bilang kalo ia dapat menipu orang lain tetapi nggak dapat bohong pada diri sendiri. Pun kalo ia menggemari orang lain dan menyayangi orang lain. Sanggupkah kau ia menjauh dari hidupmu?
“Nggak. Aku nggak yakin”
Bersambung…