Red Shoes Ep 12 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 12 Part 2, Cara pintas untuk menerima spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari kisah spoiler Episode sebelumnya cek disini.

Sebelumnya…

Pagi itu di Lora, Hee Kyung kesal alasannya seketarisnya tak mendengar omongan beliau untuk memperluas bisnis mereka.

Seketarisnya bilang, mereka tak sanggup memperluas lagi alasannya mungkin akan jadi boomerang bagi mereka.

Hee Kyung : Itulah kenapa saya bilang temukan konsep baru.

Seketarisnya menunduk meminta maaf.

Hee Kyung : Kenapa kami membayarmu? Hal yang sanggup kamu laksanakan setiap bulan yaitu merencanakan satu proposal. Kau tidak sanggup melaksanakan itu. Apa menurutmu kamu layak dibayar?

Hee Kyung kemudian memerintahkan seketarisnya keluar.

*Dapatkan konsep dengan mencuri konsep orang lain? Seambisius itukah ibunya Jin A??

Ponsel Hee Kyung berdering.

Telepon dari Nyonya Choi.

Nyonya Choi : Apa kamu sibuk? Apa saya mengganggumu?

Hee Kyung bilang enggak.

Nyonya Choi lantas memanggil Hee Kyung sekeluarga untuk makan siang di rumahnya besok.

Hee Kyung bahagia rencananya berhasil.

Di restoran, Jin A kisah ke Yu Kyung soal beliau yang hendak tinggal di rumah Nyonya Choi.

Yu Kyung tanya, Jin A akan berhenti dari restoran.

Jin A bilang, beliau rasa beliau mesti melakukannya jikalau ingin mempertahankan Nyonya Choi.

Yu Kyung merasa murung alasannya gak sanggup menyaksikan Jin A setiap hari.

Jin A kemudian meminta tolong Yu Kyung untuk tetap merekam obrolan Hee Kyung dengan Anggota Dewan Son jikalau mereka datang.

Yu Kyung merasa berat melakukannya alasannya beliau tak tahu apa masalah Jin A.

Jin A bilang, beliau akan menerangkan seluruhnya ke Yu Kyung sebuah hari nanti.

Ki Seok datang.

Dia memandang kesal Jin A, kemudian mengajak Jin A bicara.

Jin A ke ruangan Ki Seok.

Ki Seok : Kudengar kamu akan pindah ke tempat tinggal kami.

Jin A mengiyakan.

Ki Seok tanya, apa Jin A yang meminta itu pada neneknya.

Jin A menjelaskan, kalau Nyonya Choi satu-satunya orang yang memintanya.

Ki Seok tak percaya dan tetap menuduh Jin A yang meminta duluan.

Ki Seok bahkan meneriaki Jin A, saya walinya! Kau semestinya bilang dahulu padaku sebelum melaksanakan apapun! Kenapa kamu menentukan sendiri!

Jin A pribadi bilang, jikalau Ki Seok tak baiklah beliau pindah ke tempat tinggal Ki Seok, beliau takkan pindah.

Jin A juga bilang beliau memang sudah akad sama Nyonya Choi namun beliau tidak membayangkan kalau Ki Seok tak suka soal ini.

Jin A minta maaf.

Ki Seok pun menerangkan argumentasi kenapa beliau tak setuju. Dia bilang beliau takut itu akan melukai Jin A.

Dia juga bilang kalau beliau tidak percaya semua orang dan menilai semua orang penipu, jadi mungkin itu sanggup menghasilkan Jin A terluka.

Jin A : Apa kamu senantiasa menyerupai ini? Kau tidak percaya semua orang dan mengkritik orang lain dan senantiasa hidup dalam kecemasan dan cemas kalau mereka akan menyakitimu? Kau benar. Aku penipu. Tapi semua orang tidak baiklah dan tertipu dalam hidup. Apa saya salah! Berpura-pura memiliki apa yang tidak kamu miliki, berpura-pura tidak tahu apa yang kamu lakukan, menolak untuk menyaksikan atau mendengar kebenaran dan berbohong lagi dan lagi.

Jin A kemudian bilang beliau akan pindah malam ini dan beranjak keluar.

Malam pun tiba. Jin A datang.

Nyonya Choi pribadi keluar kamar dan menyambut Jin A.

Dia bahagia Jin A sudah datang.

Dia bilang, beliau gugup sekali takut kalau Jin A berubah pikiran.

Bibi Ma berkata, sudah melalui jam tidur Nyonya Choi, namun Nyonya Choi tetap tersadar alasannya ingin menyaksikan Jin A.

Jin A minta maaf alasannya terlambat. Dia tidak tahu Nyonya Choi menunggunya.

Nyonya Choi : Aku tidur sepanjang hari. Aku mungkin sanggup tidur sekarang. Kau mesti beres-beres. Apa kamarnya sudah siap?

Bibi Ma : Tentu saja.

Jin A pun masuk ke kamar barunya.

Jin A duduk di kasur dan mulai membongkar barangnya namun kemudian beliau bengong dan menyaksikan kalung sepatu Jin Ho.

Jin A : Jin Ho-ya, saya akan mengawali hidup baru. Jika kamu melihat, bantu aku.

Besoknya, Hee Kyung tengah bersiap di meja riasnya untuk pergi makan malam di rumah Nyonya Choi.

Hye Bin masuk dan tanya apa ibunya sudah siap.

Hee Kyung bilang beliau nyaris siap.

Hye Bin : Apa yang ibu lakukan?

Hee Kyung : Aku merasa memiliki banyak keriput jadi saya menghancurkannya dengan alat ini.

Hye Bin mau mencoba, namun Hee Kyung bilang lain kali saja.

Mereka kemudian keluar dari kamar. Hye Bin terlihat antusias.

Hyeok Sang sudah menanti dibawah.

Tak lama, Hee Kyung dan Hye Bin keluar.

Hee Kyung : Ayo, yeobo.

Hyeok Sang : Haruskah saya ikut juga?

Hee Kyung : Yeobo…

Hyeok Sang mengerti.

Jin A dan Bibi Ma sibuk di dapur.

Bibi Ma menjajal sup buatan Jin A.

Dan beliau bilang rasanya mengagumkan.

Nyonya Choi keluar dan tanya apa masakan sudah siap.

Bibi Ma bilang, sup nya cuma butuh dididihkan saja.

Bibi Ma juga bilang kalau Jin A menghasilkan sup yang enak.

Jin A bilang, Bibi Ma yang mengolah makanan sepanjang hari.

Tae Gil tiba menjinjing buah.

Nyonya Choi berterima kasih pada Tae Gil dan memerintahkan Bibi Ma memajukan kopi masbodoh untuk Tae Gil.

Nyonya Choi juga mengenalkan Jin A ke Tae Gil.

Nyonya Choi bilang, Jin A yaitu cucunya.

Tae Gil menyapa Jin A, beliau mengenalkan namanya.

Jin A terkejut menyaksikan Tae Gil.

Hee Kyung karenanya datang.

Semua menyambut.

Tae Gil terkejut menyaksikan Hyeok Sang. Dia gak ngerti kenapa Hyeok Sang sanggup ada di sana.

Tae Gil kemudian menutupi parasnya dan tergesa-gesa pergi.

Hee Kyung menampilkan bunga mawar ke Jin A. Dia memerintahkan Jin A menaruh bunga mawar itu di vas.

Jin A mengambil bunga mawar di tangan Hee Kyung dengan kasar.

Hee Kyung terkejut dan bingung.

Hee Kyung mau pergi ke sofa, namun langkahnya terhenti dan beliau kembali memandang Jin A.

Hee Kyung : Mungkinkah kau… Jin A? Kau Jin A, kan? Jin A, Jin Ho. Kau niscaya Jin A. Kenapa kamu disini? Kau tidak mengenalku? Ini ibu, saya ibumu.

Jin A : Itu tidak benar. Kau bukan ibuku.

Hee Kyung : Ini ibu. Jin A-ya, saya ibumu.

Jin A menyangkal, bukan. Kau bukan. Kau bukan ibuku!

Hee Kyung : Jin A-ya.

Hee Kyung menjajal memegang Jin A, namun Jin A menepis tangan ibunya.

Jin A bilang, Hee Kyung bukan ibunya.

Hee Kyung : Jin A-ya.

Jin A : Kau bukan! Aku bilang bukan!

Jin A memukuli Hee Kyung dengan bunga mawar.

Tapi kemudian Jin A berhenti dan terkejut menyaksikan dahi Hee Kyung terluka alasannya duri bunga mawar.

Tapi sayangnya, itu cuma khayalan Jin A.

Hee Kyung tanya, kenapa Jin A mengambil bunga mawar menyerupai itu. Hee Kyung bilang jarinya luka.

Hye Bin malah mau nuntut toko bunga alasannya tidak mencabut duri mawarnya dulu.

Nyonya Choi memerintahkan Jin A mengambil plester.

Jin A masuk ke kamarnya dan menjajal menenangkan diri.

Lalu beliau beranjak ke mejanya.

Dia menaruh bunga mawarnya di atas meja, kemudian mengambil plester di dalam tasnya.

Setelah itu, Jin A menampilkan plesternya ke Hee Kyung.

Tapi Hee Kyung memerintahkan Jin A memasangkan plesternya.

Jin A menahan rasa sakitnya dan memasangkan plester ke ibunya.

Saat memasang plester, Jin A teringat di saat dahulu beliau kecil, jarinya yang luka, dipasangi plester oleh Hee Kyung.

Jin A tambah sakit.

Dia bangun dengan wajah menunduk usai memasang plester.

Hee Kyung bilang, mereka menyaksikan darah di konferensi pertama mereka.

Jin A bilang, beliau kalut kalau akan ada darah lagi di konferensi mereka selanjutnya.

Jin A kemudian pergi.

Hee Kyung : Nyonya Choi, kamu menyampaikan gadis muda itu yaitu putrimu?

Nyonya Choi : Cucu perempuanku. Dia gagah kan, pesonanya?

Hee Kyung terdiam.

Jin A balik ke kamarnya. Dia duduk di ranjangnya, kemudian memandang bunga mawar di mejanya.

Jin A menggenggam bunga mawar itu, hingga tangannya terluka.

Jin A : Lupakan emosi, namun jangan lupa sakit hati. Kim Jin A, kamu dilarang lupa. Dia merusak ayah. Dia membuang Jin Ho dan aku. Kau mesti mengeluarkan duit dosamu. Aku bersumpah akan membuatmu membayarnya.

Tae Gil kembali dan mendekati Bibi Ma yang lagi mengelap piring.

Tae Gil : Apa tamunya sudah pergi?

Bibi Ma : Ya, saya sudah merencanakan meja makan untukmu. Darimana saja dirimu? Kau sudah makan?

Tae Gil : Jangan cemaskan itu. Apa orang-orang itu sering tiba kemari?

Bibi Ma : Sering. Kenapa kamu tanya?

Tae Gil : Hanya penasaran.

Di rumah, Hyeok Sang marah. Dia memerintahkan Hye Bin balik ke US.

Hye Bin gak mau, appa.

Hyeok Sang : Harusnya beliau menelpon setidaknya, menginformasikan kalau beliau tidak sanggup datang. Apa yang kamu senangi dari dia!

Hyeok Sang mengancam Hye Bin, Hye Bin akan dalam masalah besar jikalau berani bermitra dengan Hyun Seok lagi.

Hee Kyung pun tanya, apa Hyun Seok gak menelpon atau mengirimi pesan ke Hye Bin.

Hye Bin bilang tidak dan beliau juga sungguh marah.

Hee Kyung : Apa kamu percaya beliau mau menikahimu?

Hye Bin ngambek, eomma! Kenapa kamu menyerupai ini juga!

Nyonya Choi, Ki Seok dan Jin A membahas Hyun Seok.

Nyonya Choi : Bagaimana ini sanggup terjadi? Tamunya sudah pergi namun beliau bahkan tidak menampilkan diri atau menjawab teleponnya. Apa beliau menjajal menghasilkan neneknya depresi atau membunuh neneknya? Telepon beliau lagi!

Ki Seok bilang beliau udah menelpon Hyun Seok 4 kali.

Ki Seok : Biarkan saja dia.

Nyonya Choi kemudian berkeras mengajak Ki Seok ke apartemen Hyun Seok.

Ki Seok melarang dengan argumentasi malam sudah larut. Dan beliau juga yakin, Hyun Seok akan menelpon besok.

Nyonya Choi minta maaf Jin A mesti menyaksikan kekacauan itu padahal Jin A gres pindah.

Lalu Nyonya Choi memerintahkan Ki Seok memasarkan apartemen Hyun Seok dan membekukan kartu kredit Hyun Seok.

Lalu Hyun Seok pulang dengan wajah tanpa dosa.

Semua memandang kesal Hyun Seok.

Hyun Seok : Ada apa? Apa harusnya saya tidak disini?

Ki Seok : Kenapa kamu tidak jawab ponselmu?

Hyun Seok bilang ponselnya dalam mode silent alasannya beliau habis ikut pekan raya fotografi.

Ki Seok : Kau tidak tahu orang renta Hye Bin akan datang?

Hyun Seok : Apa hari ini?

Nyonya Choi bilang beliau takkan tertipu dengan kata-kata Hyun Seok.

Nyonya Choi kemudian tanya, hingga berapa usang lagi Hyun Seok akan hidup menyerupai itu.

Hyun Seok bilang beliau betul-betul tidak tahu.

Hyun Seok melawan, kamu bersusah payah untuk mencari uang. Kami menikmati hidup kami kini berkat kerja kerasmu, jadi kami mungkin mesti melaksanakan apa yang kamu katakan. Aku tidak pernah menyampaikan akan menikahi Hye Bin. Aku tidak pernah menyampaikan untuk memanggil mereka. Aku tidak pernah menyampaikan akan melakukan pekerjaan di perusahaan mereka. Kau memanggil mereka alasannya kamu ingin.

Nyonya Choi bilang itu demi kebaikan Hyun Seok.

Hyun Seok : Sama menyerupai Ki Seok. Apa beliau ingin mendirikan restoran? Dia ingin menjadi profesor. Siapa yang menjadikannya keluar dan membuka restoran? Itu kau!

Ki Seok : Cukup.

Hyun Seok : Aku bukan anak kecil.

Mendengar itu, Ki Seok tak tahan lagi dan menghantam Hyun Seok.

Bersambung….

Red Shoes Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain un...