The Road : The Tragedy Of One Ep 2 Part 2

Drama Korea – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 2 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

*Gila, gila! Ini drama bikin jantungan… Drama Om Ji Jin Hee gk pernah ngecewain..

Soo Hyun eksklusif mencari ayah mertuanya begitu tiba di Royal The Hill.

Gi Tae pun eksklusif menghampiri menantu dan putrinya begitu mereka datang.

Gi Tae : Kau sudah datang? Aku sudah dengar beritanya. Kau sudah lewat banyak hal.

Soo Hyun : Kapan kamu tahu itu bukan Yeon Woo?

Gi Tae : Baru di saat Yeon Woo pulang.

Soo Hyun : Kenapa kamu tidak meneleponku?

Gi Tae : Yeon Woo demam. Aku mengundang dokter dan merawatnya. Aku tidak sempat meneleponmu. Tanyakan sendiri terhadap dokternya.

Soo Hyun : Dia bilang akan meledakkan diri. Kau tidak acuh soal itu?

Gi Tae : Aku tidak tahu balasannya akan seumpama ini. Aku juga kehilangan Yoon Dong Pil.

Soo Hyun : Kau tidak menyampaikan Kim Seok Pil. Kau menyebut nama aslinya.

Gi Tae agak melamun mendengarnya.

Soo Hyun : Kau niscaya senang mempunyai berkas aslinya.

Gi Tae : Jika kamu tidak memilikinya, saya juga tidak.

Soo Hyun : Kau percaya itu Yoon Dong Pil?

Gi Tae : Kau percaya bukan dia? Adakah sesuatu di dunia ini yang hitam atau putih murni?

Soo Hyun kian geram.

Soo Hyun : Kubilang saya akan melakukannya hingga akhir. Jangan lupakan itu.

Soo Hyun kemudian menanyakan dimana Yeon Woo.

Soo Hyun pun eksklusif ke kamar Gi Tae.

Dia lega menyaksikan Yeon Woo nya baik-baik saja.

Soo Hyun lantas menggendong Yeon Woo.

Dia mau menenteng Yeon Woo pergi.

Gi Tae melarang dengan argumentasi Yeon Woo sedang sakit.

Gi Tae : Bawa ia besok di saat sudah terang.

Soo Hyun : Jangan menghalangiku.

Gi Tae : Jangan menatapku seumpama itu. Darah dagingku yang terpenting bagiku.

Soo Hyun : Aku percaya kamu tadi bilang itu bukan urusanmu.

Gi Tae lagi-lagi melamun mendengar kata-kata Soo Hyun.

Soo Hyun kemudian pamit dan bergegas menenteng Yeon Woo.

Begitu mereka pergi, ibu tiri Eun Soo mendekati Gi Tae.

Gi Tae eksklusif menyemprotnya.

Gi Tae : Ada apa? Pergi dari hadapanku dan masuk ke kamarmu.

Seo Young berbaring di sofa di ruang tengahnya, sambil minum-minum.

Di sebelahnya, Nam Kyu duduk terdiam.

Seo Young : Langit-langit…

Nam Kyu : Apa?

Seo Young : Kita mesti membersihkannya.

Seo Young kemudian berguling ke lantai dan berdiri.

Nam Kyu memerintahkan Seo Young berhenti minum sebab Seo Young sudah mabuk.

Seo Young : Baiklah.

Putri Nam Kyu, Se Ra, pulang.

Se Ra : Kudengar Jun Yeong meninggal. Ada apa ini? Benarkah?

Nam Kyu : Mari bicara nanti.

Se Ra : Benarkah itu?

Seo Young : Benar. Kenapa? Kau senang? Karena Jun Yeong meninggal?

Nam Kyu berupaya menghentikan Seo Young.

Nam Kyu : Sayang.

Seo Young : Kau membencinya. Kau takut ia akan mengambil semuanya!

Se Ra melawan, kamu yang mungkin bahagia. Kau niscaya melompat kegirangan!

Seo Young pun mendorong Se Ra, hingga mereka jatuh.

Seo Young : Dasar gila.

Seo Young lantas bangun dan pergi.

Se Ra memandang tajam ayahnya.

Nam Kyu cuma memandang Se Ra sejenak, kemudian ia pergi menyusul Seo Young.

Seo Young masih ingin minum, namun dicegah Nam Kyu.

Seo Young gak peduli. Dia mengambil botol minum, kemudian dua gelas dan beranjak ke kamar mereka.

Seo Young menuangkan minumnya ke gelasnya.

Nam Kyu cuma dapat melamun di depan pintu memandang Seo Young.

Seo Young : Kukira ia akan bersamaku setidaknya hingga ia cukup remaja untuk minum.

Seo Young menenggak minumnya.

Tangis Nam Kyu balasannya pecah.

Dia jatuh terduduk dan menangis kencang di depan pintu.

Seo Young berbaring di lantai, disamping gelasnya.

Se Ra di kamarnya terlihat kesal.

Dia kemudian mengambil kotak putih di meja riasnya dan membuangnya ke tong sampah.

Jung Wook di halaman rumah.

Dia berupaya menelepon seseorang, namun nomor yang dihubunginya tak aktif.

Dia kesal.

Penampilan Jung Wook berantakan.

Jung Wook kemudian menelepon Se Ra.

Se Rak kesal, kubilang jangan menelepon. Pecundang.

Se Ra menegaskan tak menjawab panggilan Jung Wook.

Istri Anggota Dewan Hwang mengambil kemeja putih bernoda darah milik Anggota Dewan Hwang dari tong sampah.

Lalu ia memasukkannya ke dalam paper bag besar.

Anggota Dewan Hwang yang gres aja keluar dari kamar mandi, melihatnya.

Anggota Dewan Hwang : Apa itu?

Sung Ja : Bukan apa-apa. Sesuatu yang mesti kukembalikan.

Anggota Dewan Hwang : Hidup yang luar biasa. Kau bahkan berbelanja.

Sung Ja bilang, berkat Anggota Dewan Hwang.

Anggota Dewan Hwang : Hei. Bagaimana dengan yang kamu beli tadi? Bola salju itu.

Sung Ja : Aku sudah membuangnya.

Anggota Dewan Hwang : Kita mengeluarkan duit mahal untuk itu. Digunakan untuk pengembangan bakat. Kita mesti menggunakannya untuk humasku.

Sung Ja : Pengembangan talenta apanya. Mereka memakai sedikit, sisanya dikirim ke luar negeri. Tidak akan membantumu memakai bukti pembersihan uang.

Anggota Dewan Hwang : Jaga ucapanmu.

Sung Ja kian kesal dan mendekati suaminya.

Sung Ja : Pilih tali penyelamat mana yang kamu pilih dengan bijak. Jangan bingung.

Anggota Dewan Hwang beranjak ke meja.

Sung Ja masih menatapnya dengan kesal.

Sung Ja : Jika Hillary menikahi lelaki lain, ia akan menjadi presiden. Jangan lupa. Aku yang menempatkanmu di sana, bukan Pimpinan Seo.

Sung Ja mau pergi, namun suaminya ngoceh lagi.

Anggota Dewan Hwang : Mereka bilang istri pertama yang membuatmu sukses, namun istri kedua yang bisa menikmatinya. Aku akan menanggulangi Pimpinan Seo, jadi, khawatirkan dirimu sendiri. Berhentilah bertingkah.

Sung Ja : Kau balasannya terlihat seumpama suami orang lain. Astaga.

Sung Ja beranjak pergi.

Setelah Sung Ja pergi, Anggota Dewan Hwang menelepon seseorang.

Anggota Dewan Hwang : Di mana uangnya?

*Omo, jadi Anggota Dewan Hwang yang bunuh Jun Yeong?

Bersambung ke part 3….

Red Shoes Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain un...