Undercover Ep 14 Part 4

Drama Korea – Sinopsis Undercover Episode 14 Part 4, Untuk mencari tahu recap spoilernya lengkap tersedia di tulisan yang ini. Apabila mencari sinopsis dari part ketiga yakni Episode sebelumnya baca di sini.

Sebelumnya…

Besok paginya mereka mulai melaksanakan pengintaian.

Pak Oh : Hei, tidakkah ini mengingatkanmu dikala kita melaksanakan pengintaian? Kita masih sungguh muda dikala itu.

Jung Hyun : Kau masih muda.

Pak Oh : Setiap hari terasa berbeda. Mengemudi taksi ini sehari sarat menghasilkan punggungku sakit seumpama orang gila. Ketika kita tersadar sepanjang malam selama berhari-hari untuk membersihkan cincin narkotika, kita sungguh pekerja keras. Kau hebat dikala itu.

Jung Hyun : Kau sungguh-sungguh pekerja keras. Mengapa kamu pensiun begitu cepat?

Pak Oh : Yah, saya tinggal cukup usang selaku kepala bagian. Lagipula itu bukan urusanku.

Jung Hyun : Ayolah. “Kau yakni Han Jung Hyun mulai sekarang. Jalani hidup Han Jung Hyun hingga ke tulang.” Aku tahu kamu dilahirkan untuk pekerjaan itu.

Pak Oh : Aku melaksanakan itu? Saat itu, saya pikir itu milikku. Tapi kamu lihat, saya merasa seumpama sedang digunakan dalam waktu.

Jung Hyun : Maksudmu apa?

Pak Oh : Kau tahu ada orang yang cuma peduli untuk kebaikan mereka sendiri dalam organisasi apapun. Aku kira itu menyantap waktu sekitar satu persen. Orang-orang seumpama Im Hyeong Rak Jika sesuatu melayani kepentingan mereka, mereka menjadikannya tujuan mereka, dan cuma mengambil segala cara yang diperlukan.

Apakah 99 persen orang seumpama kita mati, atau apakah itu benar, mereka cuma mendorong ke depan dengan itu. Mereka mencampakkan orang-orang itu setelah selesai. Jika seseorang kelihatannya mengenali sesuatu, mereka menginjak-injaknya.

Aku sudah melaksanakan terlalu banyak hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Aku berpikir bahwa itu yakni tugasku Bahwa itu yakni caraku untuk setia terhadap negara. Tapi tidak. Aku hanyalah alat untuk denah jahat mereka.

Coba tebak apa yang lebih konyol. Aku menyadari bahwa saya tidak berubah. Aku menyesal. Bagaimanapun, di saat saya melihatmu pergi setelah saya mengkhianatimu. Aku ingin pergi bunuh diri. Tapi kamu kembali untuk menemuiku. Aku sungguh senang, dan bersyukur. Aku sungguh-sungguh.

Tak lama, sasaran mereka datang.

Jung Hyun mau turun namun dihalangi Pak Oh.

Pak Oh : Ingat kamu terluka dan berhati-hatilah. Jika kamu terluka, seluruhnya akan berakhir. Jaga dirimu dulu.

Jung Hyun : Oke, tetap di sini.

Hyeong Rak cs ke lapangan, namun Hyeong Rak mendapatkan suatu ponsel tergeletak di lapangan.

Sang Dong : Seseorang yang lalai niscaya menjatuhkannya. Biarkan saja di sana.

Tapi Hyeong Rak menampilkan ponsel hitam itu ke caddy dan memerintahkan caddy mencari si pemilik ponsel.

Mereka mulai bermain.

Sang Dong : Memang, beberapa klub mahal sebab suatu alasan. Semakin banyak kamu berinvestasi, makin jauh kamu memukul.

Hyeong Rak : Hal ini tidak cuma untuk golf. Begitulah cara dunia bekerja.

Kepala Song : Tentu saja, bahkan untuk pemilihan. Semakin banyak kamu berinvestasi, kian banyak bunyi yang kamu dapatkan.

Hyeong Rak : Oh. Bagaimana dengan penyeleksian umum?

Sang Dong : Daerah penyeleksian yang kondusif akan menjadi milik kita bahkan dengan satu klub golf. Pada akhirnya, ini wacana siapa yang mengambil konstituen.

Hyeong Rak : Pastikan kamu menegaskan kawasan untuk berinvestasi di antara konstituen tersebut dengan bijak.

Kepala Song : Apakah duit investasi sudah disiapkan?

Hyeong Rak : Iya. Negara ini yakni sia-sia di dunia, namun senior kita membawanya ke kelimpahan hari ini. Kita mesti terus bergerak maju dan menetralisir segala sesuatu yang menghalangi. Itu yakni pekerjaan kami, jadi jangan ketakutan wacana uang.

Sang Dong : Kali ini, mari kita ambil semua kursi yang ditargetkan, dan mengawali pemakzulan. Apakah bahannya sudah siap?

Hyeong Rak : Iya.

Sang Dong : Kapan kamu akan melaksanakan investasi?

Hyeong Rak : Dalam beberapa hari. Begitu Choi Yeon Soo mengundurkan diri.

Sang Dong : Kau tidak pernah mengecewakan.

Usai bermain golf, Hyeong Rak pribadi ke ruang ganti.

Di sana, ia teringat sama ponsel yang tadi ia peroleh di lapangan.

Menyadari sesuatu, Hyeong Rak pribadi pergi.

Jung Hyun ke resepsionis.

Jung Hyun : Apakah kamu mendapatkan ponsel yang hilang?

Resepsionis : Mohon tunggu. Ada satu, namun kita mesti cek dulu.

Jung Hyun : Itu akan dipahami lewat sidik jariku.

Selesai memperoleh ponselnya, Jung Hyun pribadi pergi.

Jung Hyun kemudian menyimak rekamannya, kemudian menyimpannya.

Ternyata, Jung Hyun lah yang sengaja meninggalkan ponselnya di lapangan golf lagi guna merekam obrolan Hyeong Rak cs.

Hyeong Rak pribadi ke resepsionis.

Hyeong Rak : Permisi. Apakah seseorang mengklaim telepon yang hilang?

Resepsionis memberitahu Hyeong Rak.

Jung Hyun yang mendengar itu, tergesa-gesa pergi.

Hyeong Rak meninggalkan tasnya di teras lobi dan bergegas mengejar-ngejar Jung Hyun.

Hyeong Rak mengeluarkan pistolnya dan mulai mencari Jung Hyun yang lari ke basement.

Nyaris saja Jung Hyun celaka kalau Pak Oh gak membunyikan klakson mobil.

Setelah Hyeong Rak lengah, Jung Hyun dan Pak Oh pribadi kabur.

Sekarang, mereka sudah di taksi Pak Oh.

Mereka lagi menyimak rekaman obrolan Hyeong Rak cs.

Dong Woo melaporkan soal mayit yang didapatkan di Sungai Han ke Yeon Soo.

Ternyata itu mayit Pak Park.

Yeon Soo kesal membaca laporannya. Di sana tertulis, penyebab janjkematian Pak Park yakni pendarahan berlebihan.

Dong Woo menampilkan surat bundir Pak Park ke Yeon Soo.

Yeon Soo : Setelah sekian lama, mereka mendapatkan catatan itu sekarang? Dia bahkan tiba ke rumahku untuk melaporkan bukti mempunyai dampak Dan apa, ia bunuh diri sebab ia tidak tahan dengan pengusutan yang terlalu melelahkan? Ini konyol.

Dong Woo : Itu cocok dengan tanda tangannya namun untuk bunuh diri. Dia terlalu menyayangi dirinya sendiri.

Yeon Soo : Ini bukan bunuh diri. Dia terpaksa mati. Choo Dong Woo, mari kita tetapkan untuk mendapatkan orang ini, Im Hyeong Rak.

Dong Woo memahami dan bergegas keluar.

Usai Dong Woo keluar, Pak Bae menemui Yeon Soo.

Pak Bae : Kau belum mendengar apapun dari Tuan Han. Sudahkah? Direktur. Park Won Jong didapatkan tewas. Aku mempunyai perasaan bahwa kita tidak boleh terus-menerus sangsi wacana masalah ini. Mari kita laporkan ia hilang. Aku merasa sungguh ketakutan sehingga saya tidak sanggup bekerja.

Yeon Soo : Mari kita tunggu beberapa hari lagi.

Yeon Soo kemudian mendapatkan sms dari Jung Hyun yang mengajak ketemuan di kawasan mereka makan jjangmyeon pertama kali dulu.

Pak Bae cs pergi makan daging, namun mereka melamun menyaksikan Dong Woo makan dengan lahap.

Mi Sun : Direktur Choi berada di kawasan yang sulit, kan? Apakah ia akan dipecat?

Pak Bae : Ya, dalam beberapa hari. Rumah Biru memanggangnya seumpama orang gila.

Cheol Hoon : Aku ingin melakukannya dengan baik.

Mi Sun : Kau benar.

Pak Bae : Aku senantiasa benar…

Tapi kemudian Pak Bae tanya maksud Mi Sun.

Mi Sun : Kau menyampaikan bahwa menjadi Direktur CIO yakni hal yang bodoh, konyol, dan bodoh.

Pak Bae : Bahkan lebih jelek dari itu.

Cheol Hoon : Aku merasa sungguh menyesal kalau ia mengundurkan diri, saya akan mengundurkan diri bersamanya.

Dong Woo terus makan.

Pak Bae sewot, berhenti makan sudah. Aku tidak yakin kamu menggali seumpama ini di saat eksekutif kita akan dikeluarkan. Apakah kamu bercanda? Kau terlalu pendiam dalam suasana ini.

Dong Woo : Aku tidak mempunyai apa-apa untuk dikatakan.

Mi Sun : Kau terlampau banyak makan.

Cheol Hoon : Aku sungguh kecewa padamu.

Dong Woo : Apakah kamu tidak menyaksikan semua ini? Apakah kamu pikir mereka akan tertangkap dengan mudah? Orang jahat tidak bodoh. Mereka tekun dan ulet. Mereka berjuang dengan hidup mereka untuk tidak masuk penjara. Kita menghadapi yang terburuk di antara mereka.

Dong Woo kemudian bilang kalau mereka mesti mempertaruhkan hidup mereka juga sama kayak Direktur Choi.

Yang lain pun terkejut. Mereka gak nyangka Dong Woo berpikiran seumpama itu.

Mereka kemudian bersulang dan kompak lagi.

Yeon Soo pun tiba ke kedai makanan kawasan dahulu ia dan Jung Hyun makan jjangmyeon pertama kali.

Disana, Jung Hyun sudah menunggu.

Yeon Soo melihat-lihat, kawasan ini masih sama.

Jung Hyun : Aku juga agak terkejut melihatnya. Duduk. Apakah belum dewasa baik-baik saja?

Yeon Soo : Iya. Bagaimana cederamu?

Jung Hyun : Yah, saya baik-baik saja.

Pesanan datang. Yeon Soo makan dengan lahap.

Jung Hyun : Apakah kamu tidak makan siang?

Yeon Soo : Ini masakan pertamaku hari ini.

Jung Hyun teringat kata-kata Yeon Soo dahulu dikala mereka makan mie kacang hitam pertama kali.

Flashback…

Yeon Soo : Nah, bukankah terang untuk menolong mereka yang sakit dan berjuang? Itu yang saya pelajari sejak TK. Bagaimanapun, saya cuma merasa terlalu tidak tenteram untuk mengenali bahwa orang menghadapi ketidakadilan seumpama Hwang Jung Ho.

Flashback end…

Yeon Soo pun tanya, kenapa Jung Hyun mau berjumpa dengannya disana.

Jung Hyun : Kau belum berubah.

Yeon Soo bingung.

Jung Hyun : Hal-hal yang kamu katakan, keyakinan dirimu. Niat pertamamu. Aku ingin dengan terang dikala duduk disini.

Yeon Soo : Aku nyaris tidak ingat sekarang.

Jung Hyun : Aku menyesal.

Yeon Soo : Hati-Hati. Mayat Park Won Jong ditemukan.

Jung Hyun : Kau menginginkan itu.

Yeon Soo : Aku niscaya akan mendapatkan Im Hyeong Rak.

Jung Hyun : Benar, kamu akan melakukannya. Dan ini juga menjadi perhatianku sekarang.

Yeon Soo gak setuju, Jung Hyun-ssi.

Jung Hyun : Kau, Seung Goo, Seung Mi. Aku ingin kalian damai lagi. Aku juga mesti membalas dendam.

Yeon Soo : Apa yang sanggup kamu jalankan dalam kondisi itu?

Jung Hyun : Setelah kamu mengundurkan diri, Im Hyeong Rak akan mulai bergerak. Itu yang Im Hyeong Rak bicarakan dengan sekutunya di lapangan golf hari ini.

Jung Hyun menampilkan ponsel serta earphone nya.

Yeon Soo marah, kau…

Jung Hyun : Tujuannya yakni penyeleksian biasa berikutnya.

Yeon Soo pun menyimak rekaman itu. Dia kaget, apakah mereka menjajal berbelanja bunyi dengan uang?

Jung Hyun : Iya.

Besoknya pagi-pagi sekali, Yeon Soo cs mulai beraksi.

Mereka sudah tiba di depan kediaman Hyeong Rak.

Dong Woo melapor ke Yeon Soo bahwa seluruhnya sudah dipersiapkan. Lalu ia memerintahkan Yeon Soo menanti di kendaraan beroda empat sebab itu berbahaya.

Yeon Soo : Tidak. Aku mesti melihatnya sendiri. Mari kita mulai.

Yang lain pun turun dari mobil.

Singkat cerita,, mereka merangsek masuk ke dalam kediaman Hyeong Rak.

Orang-orang Hyeong Rak berupaya menghalangi.

Tapi Hyeong Rak kemudian keluar.

Hyeong Rak : Apa yang terjadi?

Dong Woo : Kami dari CIO. Kami akan menggeledah rumah ini mulai dikala ini.

Hyeong Rak : Surat perintah penggeledahan.

Dong Woo : Menurut Pasal 216, Ayat 1, Bagian 1, Paragraf 200-2 KUHAP, penelusuran dan penyitaan darurat sanggup dijalankan kalau pelakunya sanggup merusak barang bukti atau melarikan diri. Baiklah, mari kita cari di setiap sudut rumah ini.

Mereka masuk.

Yeon Soo masuk dan menyapa Hyeong Rak.

Hyeong Rak : Kau niscaya sedang terburu-buru.

Yeon Soo : Kami mendapatkan laporan bahwa di suatu kawasan di rumah ini, ada tablet PC yang digunakan untuk mengurus budget khusus.

Hyeong Rak : Tempat ini dimiliki oleh negara. Orang luar dihentikan keras masuk.

Yeon Soo menampilkan foto Pak Park.

Yeon Soo : Kau tahu orang ini, kan? Park Won Jong. Dia mencuri tablet PC sebelum ia meninggal. Dimana itu?

Hyeong Rak : Apakah kamu menerobos ke sini untuk menanyakan ini kepadaku? Melawan sopan santun dan melanggar aturan?

Yeon Soo : Orang-orangmu menjajal mendekatiku namun mereka kesannya mati satu per satu. Cha Min Ho, Park Doo Sik, Park Won Jong Berusaha mempertahankan sopan santun dan tata cara, saya tidak sanggup membiarkan lebih banyak orang mati.

Hyeong Rak : Aku tidak memahami apa yang kamu maksud.

Yeon Soo : Soalnya, orang Amerika ingat diri mereka sendiri menyaksikan pesawat menabrak Menara Kembar World Trade Center selama serangan 11 September. Kau mesti ingat hari Kim Tae Yeol meninggal. Karena kaulah yang membunuhnya.

Hyeong Rak : Kim Tae Yeol. Kau yakni abjad hakim yang begitu mengerikan. Apakah kamu sadar akan hal itu?

Yeon Soo : Apa?

Hyeong Rak : Lihat sekelilingmu, dan menyaksikan kembali ke masa lalu. Apa kamu masih tidak mengerti? Apalagi kalau menyangkut laki-laki. Lee Suk Gyu yakni salah satu contohnya.

Yeon Soo : Dia meninggalkan semuanya untukku. Kau mengacaukan keluargaku. Aku akan membuatmu membayarnya, Tuan Im Hyeong Rak.

Sekarang, mereka sudah di kantor.

Dong Woo dan Cheol Hoon sedang menghadap Yeon Soo.

Cheol Hoon : Brankas yang kamu sebutkan sudah kosong. Di antara apa yang disita dari rumah Im Hyeong Rak, kami tidak sanggup mendapatkan apa pun yang terkait dengan Proyek Widow’s Cruse, atau janjkematian Cha Min Ho dan Kim Myung Jae.

Dong Woo : Seperti yang kami duga, NIS melaporkan dirimu untuk penyalahgunaan kekuasaan, dan inspeksi ilegal. Penuntut akan secepatnya mendakwamu.

Yeon Soo : Aku bertaruh.

Pak Bae masuk dengan panic.

Pak Bae : Direktur, kamu sebaiknya menonton ini.

Pak Bae menyalakan tv. Ada keterangan Yeon Soo yang menggeledah Hyeong Rak.

“Juru bicara NIS menyampaikan CIO mesti bertanggung jawab, untuk secara ilegal menilik wilayah belakang layar negara. Selain itu, itu sudah memunculkan kontroversi bahwa Park Won Jong, mantan NIS, didapatkan selaku sasaran inspeksi dari CIO atas kecurigaan yang tidak dimengerti sebelum ia bunuh diri. Dengan demikian, golongan politik menyerukan pembunuh berantai CIO dan Direktur Choi, mengkritik mereka sebab menyudutkan seri dari tokoh yang ditargetkan tergolong Kim Myung-jae, untuk bunuh diri sejak didirikan. Mereka bahkan secara antusias mengklaim, untuk secepatnya menghentikan tugasnya.”

Pak Bae kesal, pembunuh berantai? Ini sungguh konyol. Media tidak sanggup melaksanakan ini sendirian.

Yeon Soo : Mari kita tidak terusik oleh media. Oh, dan saya akan menyaksikan hasil sidang ulang Pak Hwang sebelum masuk kerja besok.

Pak Bae : Apa, sudah? Baik. Sekarang setelah saya bertambah tua, waktu berlalu seumpama orang gila. Hari ini menjadi besok bahkan sebelum saya menyadarinya. Hari-hari berlalu begitu cepat. Aku berharap hal-hal sukses untuknya.

Dong Woo : Direktur Choi, mudah-mudahan selamat hingga tujuan.

Yeon Soo : Baik.

Yeon Soo pulang dan mendapati Seung Mi lagi masak.

Seung Mi bilang, hari itu ultahnya Seung Goo.

Yeon Soo : Astaga. saya lupa.

Seung Mi : Jangan khawatir. Aku mengikuti resep persis yang dituliskan ayah.

Seung Goo keluar.

Yeon Soo : Selamat ulang tahun.

Setelah itu mereka merasakan sup rumput bahari bikinan Seung Mi, namun rasanya manis.

Seung Mi sendiri heran kenapa sanggup manis padahal ia masak sesuai resep yang dituliskan ayah mereka.

Seung Goo : Sup rumput bahari ayah enak.

Seung Mi : Aku akan menjadikannya lagi untukmu.

Seung Goo : Jangan. Tolong jangan.

Seung Goo masuk ke kamarnya.

Jung Hyun di bengkel, sedang memandang foto-foto keluarga mereka.

Lalu seseorang tiba dan Jung Hyun bergegas sembunyi namun yang tiba Yeon Soo.

Yeon Soo terkejut menyaksikan sup ramput bahari yang lagi diolah Jung Hyun.

Jung Hyun keluar begitu tahu Yeon Soo yang datang.

Jung Hyun : Maaf. Aku lupa wacana ulang tahun Seung Goo. Kau sudah makan malam?

Yeon Soo : Ya, Seung Mi memasak.

Jung Hyun : Silakan makan besok pagi

Yeon Soo : Oke, Seung Goo akan menyukainya. Bagaimana cederamu?

Jung Hyun : Aku baik-baik saja. Sekarang sudah jauh lebih baik.

Yeon Soo : Apakah kamu tiba untuk memberiku ini?

Jung Hyun : Iya.

Hyeong Rak sendiri lagi sama Young Geol di rumahnya.

Young Geol : Choi Yeon Soo kelihatannya risau tidak sanggup menginformasikan siapa saja wacana hilangnya suaminya. Pengadilan ulang Hwang Jung Ho akan dipastikan besok, namun ia tidak mempunyai waktu luang untuk memikirkannya. Ngomong-ngomong, media menginginkan bahwa putusan akan menyatakan ia tidak bersalah.

Hyeong Rak : Baik, maka saya mesti mengiriminya hadiah.

Hyeong Rak mengantarkan rekaman bunyi Tae Yeol ke Yeon Soo.

Yeon Soo masih sama Jung Hyun.

Jung Hyun : Oh, Tuan Hwang hasil final akan keluar besok, kan?

Yeon Soo : Iya.

Jung Hyun : Ini akan menjadi baik. Jangan khawatir.

Tak lama, pesan dari Hyeong Rak masuk.

Yeon Soo terkejut melihatnya.

Flashback….

Kita ditunjukkan ke masa lalu, dikala Tae Yeol bernego dengan Hyeong Rak.

Tae Yeol : Masih ada satu percobaan lagi. Surat wasiat Yang Ki Heon. Ini cukup penting untuk dibalik Pengadilan Hwang Jung Ho, bukan?

Hyeong Rak : Tuan Kim Tae Yeol, mengapa kamu menampilkan ini kepadaku?

Tae Yeol : Surat wasiat itu. Apakah itu cukup memukau hati untuk ANSP? Aku ingin mendengar nasehat anda, Tuan Im Hyeong Rak.

Hyeong Rak : Jika kamu menyerahkannya terhadap kami, Hwang Jung Ho akan dijatuhi eksekusi mati.

Tae Yeol : Ini tidak sanggup dihindari. Negara didahulukan.

Hyeong Rak : Apa yang kamu inginkan?

Tae Yeol : Aku ingin berjumpa seseorang.

Hyeong Rak : Siapa?

Tae Yeol : Presiden Korea. Bukankah itu lucu? Tapi yang lebih lucu yakni bahwa Hwang Jung Ho akan dibenarkan berkat surat wasiat. Maka mahasiswa akan mulai protes lagi.

Yeon Soo dan Jung Hyun terkejut mendengarnya.

Terutama Yeon Soo, ia bahkan tertekan berat dan nyaris jatuh.

Untung Jung Hyun dengan segera memeganginya.

Bersambung……

Red Shoes Ep 13 Part 2

Drama Korea – Sinopsis Red Shoes Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain un...